
Pantau - Sebuah kapal bantuan kemanusiaan tujuan Gaza diserang drone di perairan internasional dekat Malta pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025, menyebabkan kerusakan parah dan kebakaran selama hampir empat jam. Kapal tersebut kini tertahan 12 mil laut dari Malta dan masih menunggu izin untuk merapat ke pelabuhan.
Ketua Asosiasi Mavi Marmara, Ismail Songur, yang berada di kapal, mengatakan kapal diselamatkan dengan bantuan kapal tunda, namun ruang mesin rusak parah dan air masuk ke tangki bahan bakar. Serangan juga menyebabkan terputusnya komunikasi dan sinyal darurat, yang menurut Songur merupakan sabotase terhadap misi kemanusiaan.
Dugaan Keterlibatan Militer dan Kritik untuk Malta
Data pelacakan menunjukkan pesawat militer C-130 Israel berada di wilayah udara Malta beberapa jam sebelum insiden, memunculkan dugaan keterlibatan Israel. Media Israel juga disebut menyebarkan versi berbeda atas insiden ini.
Kapal merupakan bagian dari Koalisi Freedom Flotilla dan membawa relawan dari lebih dari 20 negara, termasuk jurnalis, dokter, dan pekerja kemanusiaan. Mereka sebelumnya berangkat dari Tunisia dan berencana menjemput aktivis di Malta sebelum melanjutkan pelayaran ke Gaza.
Songur mengecam pemerintah Malta karena lamban merespons meski sinyal SOS telah dikirim berkali-kali, dan mendesak agar izin sandar segera diberikan untuk perbaikan darurat. Serpihan bahan peledak kini dikumpulkan untuk dijadikan bukti dalam pengadilan internasional.
- Penulis :
- Gian Barani