
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok wilayah Greenland, sebuah langkah yang kembali memicu ketegangan diplomatik dengan Denmark dan otoritas Greenland.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara program Meet The Press di NBC akhir pekan lalu.
"Saya tidak bilang akan melakukannya, tapi saya juga tidak menutup kemungkinan apa pun. Kami sangat membutuhkan Greenland," ujar Trump.
Ia menyebut Greenland sebagai wilayah penting bagi “keamanan internasional” dan menambahkan bahwa Amerika Serikat akan “menjaga mereka, mencintai mereka, dan semua hal itu.”
Greenland Tegaskan Kedaulatan, Denmark Tolak Ancaman Akuisisi
Ketertarikan Trump terhadap Greenland bukan hal baru. Sejak kembali menjabat sebagai Presiden pada Januari 2025, ia terus menunjukkan ambisi untuk mengakuisisi wilayah otonom Kerajaan Denmark tersebut, meski selalu ditolak secara tegas.
Greenland telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1979 dan merupakan wilayah strategis yang kaya sumber daya, terletak di antara Samudra Arktik dan Atlantik.
Sebanyak 85 persen warga Greenland menolak bergabung dengan Amerika Serikat, menurut survei Januari 2025.
Perdana Menteri Greenland Jens-Frederik Nielsen pada Maret 2025 kembali menegaskan bahwa "Greenland dijalankan oleh rakyat Greenland, dan itu tidak akan pernah berubah."
Ia juga menyerukan dukungan Eropa untuk mempertahankan kedaulatan wilayah tersebut dan menyatakan bahwa Greenland “tidak dijual dan tidak akan pernah dijual.”
Sementara itu, Denmark juga secara konsisten menolak seluruh wacana penjualan dan menyatakan bahwa tidak ada negara yang dapat mencaplok wilayah negara lain secara sepihak.
- Penulis :
- Balian Godfrey