
Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan pembicaraan langsung dengan otoritas Ukraina untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Dalam pernyataan terbarunya, Putin menyampaikan kesiapan untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina di Istanbul, Turki, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa tujuan pertemuan ini bukan sekadar memperpanjang gencatan senjata, tetapi untuk menghilangkan akar penyebab konflik dan mencapai perdamaian yang bersifat jangka panjang dan langgeng.
Siap Negosiasi Tanpa Prasyarat, Rusia Serahkan Keputusan ke Kyiv
Putin menyatakan bahwa Rusia siap melakukan negosiasi tanpa prasyarat, dan ia juga berencana berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut.
Menurutnya, kini keputusan berada di tangan otoritas Kyiv dan para pendukung internasionalnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Ukraina terhadap usulan yang diajukan Kremlin tersebut.
Putin juga menyebut bahwa Rusia sebelumnya telah beberapa kali menawarkan langkah damai, termasuk moratorium serangan ke infrastruktur energi, gencatan senjata saat perayaan Paskah, dan gencatan selama 72 jam untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Dunia II.
Namun, ia menuduh bahwa Ukraina secara berulang kali melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah diajukan oleh pihak Rusia.
Usulan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk mendorong solusi damai dalam konflik bersenjata yang terus berdampak besar pada stabilitas regional dan global.
- Penulis :
- Balian Godfrey