HOME  ⁄  Internasional

PUIC Desak Dunia Islam Bangkit Lawan Genosida Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PUIC Desak Dunia Islam Bangkit Lawan Genosida Palestina
Foto: Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) Mohammed al-Quraishi Nias dalam sambutannya di Transition Ceremony of Presidency, ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (Dok. DPR RI)

Pantau - Sudah lebih dari tujuh dekade, rakyat Palestina hidup dalam penderitaan tanpa keadilan. Namun dalam 20 bulan terakhir, kekejaman rezim Zionis di Gaza mencapai puncaknya—puluhan ribu nyawa melayang dan wilayah itu hancur total.

Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), Mohammed al-Quraishi Nias, mengecam keras tragedi kemanusiaan ini dan menyerukan solidaritas dunia Islam dalam pidatonya di Ruang Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

"Selama 20 bulan terakhir, rakyat Palestina telah mengalami penderitaan luar biasa akibat serangan-serangan dan genosida yang belum pernah dilihat sebelumnya," ujar Nias.

Ia menegaskan agresi Zionis tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, meskipun jumlah korban terus bertambah.

"Dan ini semua dilakukan oleh entitas Zionis. Mereka terus melanjutkan agresinya walaupun lebih dari puluhan ribu orang telah menjadi syahid dan terluka di Gaza, dan Gaza pada saat ini sudah sepenuhnya porak-poranda dan hancur," lanjutnya.

Nias mengajak seluruh parlemen negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu menolak segala bentuk penjajahan, pengusiran, dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci umat Islam.

Ia juga menyerukan pembentukan dana internasional guna membantu lebih dari 40.000 anak yatim di Gaza, termasuk anak-anak yang kehilangan anggota tubuh akibat agresi.

"Pengusiran warga Palestina dari tanah mereka bukan lagi hanya menjadi slogan partai-partai ekstremis di Israel yang merupakan partai Zionis, tapi sudah menjadi rencana yang disusun dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Zionis Israel," tegasnya.

PUIC, Forum Nyata Umat Islam

Memperingati seperempat abad PUIC, Nias menyoroti peran organisasi ini sebagai forum koordinasi antarparlemen Islam yang nyata dan aktif.

Selama konferensi dua hari, berbagai komisi PUIC telah menganalisis tantangan utama yang dihadapi umat dan merumuskan solusi konkret.

"Selama dua hari terakhir, berbagai komisi dan organ PUIC telah mempelajari berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia Islam kita melalui Komite Khusus Urusan Politik Hubungan Luar Negeri, Minoritas dan Komunitas Islam, Komisi Urusan Ekonomi dan Lingkungan, Hak Asli Manusia, Perempuan dan Keluarga, Budaya dan Hukum, serta Komisi Khusus untuk Palestina," jelasnya.

PUIC juga telah menerbitkan sejumlah dokumen penting, seperti Piagam Persaudaraan, Inisiatif Anti-Terorisme dan Ekstremisme, dan dokumen tentang Perempuan Muslim. 

7Semuanya bertujuan ⁷ kelembagaan dan ketahanan negara-negara Islam.

Indonesia, Pilar Penting PUIC

Nias memberikan apresiasi tinggi terhadap posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dan anggota G20 yang aktif memperjuangkan isu Palestina dan keumatan.

"Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan telah beberapa kali menjadi tuan rumah konferensi penting PUIC, termasuk Sidang Ke-7 di Palembang tahun 2012 dan Komite Eksekutif PUIC tahun 2003 di Jakarta," ujarnya.

Ia juga memuji peran Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam menyukseskan Konferensi Parlemen Negara-Negara Anggota OKI ke-19 di Jakarta.

"Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk mengundang Yang Mulia Bapak Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, yang merupakan cerminan mengenai betapa pentingnya PUIC bagi Indonesia," ungkap Nias.

Solidaritas Umat Hadapi Krisis Global

Menutup pidatonya, Nias menyampaikan rasa terima kasih kepada DPR RI dan rakyat Indonesia atas penyelenggaraan konferensi yang dinilai hangat dan sukses.

Ia berharap semangat solidaritas dan kolaborasi yang terbangun dalam forum ini dapat menjadi kekuatan utama umat Islam menghadapi tantangan global yang makin kompleks.

Penulis :
Khalied Malvino