
Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan harapannya agar Amerika Serikat dan Rusia dapat menjalin hubungan yang dilandasi saling menghormati kepentingan nasional masing-masing.
“Orang Amerika, rakyat Amerika, dan pemimpin Amerika, termasuk presidennya, memiliki kepentingan nasional mereka sendiri, dan kami menghormati itu. Kami berasumsi kami akan diperlakukan dengan cara yang sama,” ujar Putin dalam wawancara dengan jurnalis Rusia Pavel Zarubin yang dibagikan melalui Telegram.
Pernyataan tersebut muncul menjelang percakapan telepon yang dijadwalkan berlangsung pada Senin antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang diharapkan dapat membuka jalan menuju gencatan senjata di Ukraina.
Rusia Siap Selesaikan "Operasi Militer", Pertukaran Tawanan 1.000 Orang Jadi Langkah Perdamaian Awal
Rencana percakapan antara ketiga pemimpin itu diumumkan setelah perundingan damai Rusia–Ukraina di Istanbul yang difasilitasi oleh Turki.
Dalam perundingan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menukar masing-masing 1.000 tawanan perang dan melanjutkan proses negosiasi menuju gencatan senjata yang permanen.
Menanggapi konflik yang masih berlangsung, Putin kembali menyebutnya sebagai “operasi militer khusus” dan menyatakan bahwa Rusia memiliki kekuatan yang cukup untuk menyelesaikan operasi tersebut sesuai dengan target yang diinginkan.
Putin juga menegaskan bahwa tujuan utama Rusia dalam konflik ini adalah untuk menciptakan stabilitas jangka panjang di kawasan, menjaga keamanan nasional Rusia, serta melindungi penduduk di wilayah Ukraina yang memiliki keterkaitan budaya dan sejarah dengan Rusia.
“Rakyat di wilayah itu memiliki ikatan budaya, bahasa, dan sejarah dengan Rusia. Mereka menganggap Rusia sebagai tanah air mereka,” ucap Putin.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey