HOME  ⁄  Internasional

Israel Bunuh 11 Anak dalam 48 Jam, Termasuk 9 Anak Dokter Gaza dan Influencer Cilik Haqeen Hammad

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Israel Bunuh 11 Anak dalam 48 Jam, Termasuk 9 Anak Dokter Gaza dan Influencer Cilik Haqeen Hammad
Foto: Israel bunuh 11 anak dalam 48 jam, termasuk 9 anak dokter Gaza; total korban anak di Gaza kini capai 16.500 jiwa.(Sumber: ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/pri.)

Pantau - Sedikitnya 11 anak tewas dalam 48 jam terakhir akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza, termasuk sembilan anak dari seorang dokter anak Palestina yang tengah bertugas saat tragedi terjadi.

Dokter Alaa Amir Al-Najjar, seorang spesialis anak di Rumah Sakit Nasser, Kota Khan Yunis, mendapat kabar duka saat menjalankan tugas medisnya. Sembilan anaknya tewas dalam serangan tersebut, sementara suaminya dan satu anak yang tersisa kini dalam kondisi kritis dan dirawat di unit perawatan intensif.

Influencer Anak dan Balita Gizi Buruk Jadi Korban

Di antara korban lainnya adalah Haqeen Hammad, seorang influencer media sosial berusia 11 tahun yang dikenal aktif dalam kegiatan kemanusiaan di Gaza.

Haqeen dilaporkan meninggal dalam serangan di kota Deir al-Balah, wilayah Gaza tengah.

Tragedi lain terjadi pada seorang anak berusia empat tahun yang meninggal akibat kekurangan gizi, dampak langsung dari blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel terhadap Gaza.

Larangan pasokan makanan dan obat-obatan ke wilayah konflik telah memperparah krisis kemanusiaan, terutama bagi anak-anak.

Total Anak Tewas Capai 16.500 Jiwa Sejak Oktober 2023

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023 hingga hari ini, sekitar 54.000 orang telah tewas di Jalur Gaza.

Dari jumlah tersebut, sedikitnya 16.500 korban jiwa adalah anak-anak.

Jumlah korban luka akibat serangan Israel telah melebihi 122.700 orang.

Data ini diperoleh dari laporan Sputnik-OANA dengan informasi tambahan dari Al Jazeera.

Kematian anak-anak yang terus bertambah menunjukkan semakin parahnya dampak konflik berkepanjangan terhadap kelompok paling rentan di Gaza.

Penulis :
Balian Godfrey