
Pantau - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hariqo Wibawa Satria menyatakan bahwa Jambore Pramuka Muslim Dunia (World Muslim Scout Jamboree/WMSJ) 2025 membawa visi yang selaras dengan Asta Cita dan nilai-nilai yang diperjuangkan Presiden Prabowo Subianto.
Jambore akan digelar di Bumi Perkemahan Cibubur pada 9–14 September 2025 dalam rangka memperingati 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Hariqo menyampaikan bahwa kegiatan ini sarat dengan wawasan keagamaan dan kebangsaan serta diikuti ribuan peserta dari 23 negara.
" Kegiatan Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 yang digelar dalam rangka 100 tahun Gontor ini selaras dengan yang apa yang diperjuangkan sejak dulu hingga kini oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial ", ujar Hariqo.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa jambore ini mampu menjadi teladan dalam menjaga perdamaian dunia di tengah ancaman perang dan instabilitas global.
" Ini juga tertulis dalam Asta Cita Prabowo-Gibran nomor 1, 4 dan 8 dan Program Prioritas yang kesembilan yaitu pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif. Kami percaya Islam adalah agama yang rahmat bagi seluruh alam ", tambahnya.
Asta Cita Diajarkan 24 Jam, Jambore Diharapkan Jadi Solusi Global
Ketua Panitia Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025, Riza Azhari Zarkasyi, menyatakan bahwa kegiatan jambore merupakan bentuk nyata dari implementasi cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan bahwa pengenalan Asta Cita akan menjadi bagian integral dari seluruh aktivitas peserta selama 24 jam di lokasi perkemahan.
" Kami meyakini bahwa integrasi nilai Asta Cita dalam jambore ini bukan tanpa alasan. Kami meyakini ada keselarasan antara nilai-nilai tersebut dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip kepanduan, yang relevan sebagai solusi bagi berbagai tantangan kehidupan global saat ini ", kata Riza.
Peserta jambore akan datang dari 23 negara, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Bangladesh, Qatar, Turki, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Lebanon, Yordania, Irak, Palestina, Maladewa, Inggris, Ghana, Sri Lanka, Nigeria, Benin, Thailand, Sierra Leone, dan Timor Leste.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya mempererat persaudaraan sesama pemuda Muslim, tetapi juga menjadi panggung perdamaian yang menjembatani kerja sama internasional berbasis nilai spiritual, moral, dan kebangsaan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti