
Pantau - Pembangunan berbasis data di China menunjukkan kemajuan pesat sejak peluncuran rencana aksi tiga tahun yang berlaku untuk periode 2024–2026.
Rencana aksi tersebut bertujuan mendorong penggunaan data sebagai faktor produksi baru dan memperkuat perannya dalam pembangunan ekonomi serta sosial.
Sejak dirilis lebih dari setahun lalu, kebijakan ini telah mendorong integrasi data dalam proses produksi berskala besar, menurut laporan terbaru dari Administrasi Data Nasional (NDA) China.
Dampak Nyata di Lapangan: Pertanian dan Industri Alami Lompatan Efisiensi
Luan Jie, pejabat NDA, menyampaikan bahwa semakin banyak perusahaan yang kini aktif dalam pasar data, menandakan terbentuknya ekosistem data yang berorientasi pasar.
Hampir 500 perusahaan teknologi digital telah didirikan oleh berbagai perusahaan pusat di China sebagai bentuk keterlibatan langsung dalam ekonomi data.
Sekitar 66 persen perusahaan terkemuka dari berbagai industri di China tercatat telah membeli dan memanfaatkan data untuk mendukung operasional mereka.
Dampaknya nyata di sektor pertanian, di mana optimalisasi proses pemupukan berbasis data meningkatkan hasil panen hingga 5,5 persen.
Sementara di sektor industri, integrasi data dalam rantai produksi—meliputi litbang, logistik, stok, hingga harga—telah memungkinkan beberapa perusahaan memangkas lebih dari 30 persen siklus riset dan pengembangan, pengadaan, serta pengiriman produk premium.
Komitmen NDA: Atasi Tantangan dan Perluas Implementasi
NDA menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat uji coba dan implementasi program ini di berbagai skenario kunci.
Lembaga tersebut juga akan fokus mengatasi hambatan yang masih menghambat optimalisasi data di tingkat lapangan.
NDA menegaskan bahwa implementasi penuh dari rencana aksi tiga tahun ini menjadi prioritas nasional guna menciptakan fondasi ekonomi digital yang kuat dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey