
Pantau - Menjelang Hari Raya Idul Adha, warga Mesir berbondong-bondong memilih unta sebagai hewan kurban, menggantikan sapi dan domba yang selama ini lebih umum dipilih.
Pilihan ini dianggap lebih ekonomis bagi keluarga yang menghadapi tekanan finansial akibat krisis ekonomi.
"Pasar mencatat permintaan yang tinggi terhadap unta tahun ini," ujar Ahmed Haasan, manajer Pasar Unta Birqash, sekitar 35 km dari Kairo.
Menurut Haasan, lebih dari 1.800 unta terjual setiap hari selama sebulan terakhir, naik dari sekitar 1.200 ekor pada periode yang sama tahun lalu.
Pada hari biasa, pasar ini hanya menjual sekitar 800 hingga 1.000 ekor.
Pasar Birqash disebut sebagai indikator utama tren penjualan unta di seluruh Mesir.
Penjual unta Rafiq Khalaf mengatakan bahwa meskipun permintaan ternak secara umum menurun, unta justru semakin populer karena harganya yang kompetitif.
Harga unta yang layak kurban berkisar antara 35.000 hingga 65.000 pound Mesir, atau setara 703 hingga 1.306 dolar AS, lebih murah dibandingkan harga sapi atau anak sapi.
Data Kamar Dagang Mesir menunjukkan bahwa harga sapi berkisar antara 180–195 pound Mesir per kilogram, anak kerbau antara 150–160 pound, sedangkan domba dan kambing bisa mencapai 215–220 pound per kilogram.
Seorang warga Kairo, Mohammed al-Sayed, mengungkap bahwa harga sapi untuk kurban bisa mencapai 70.000 hingga 90.000 pound Mesir, sehingga unta menjadi solusi yang lebih terjangkau.
"Anggaran saya memungkinkan saya membeli seekor unta muda yang cukup untuk dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan, keluarga, dan rumah tangga saya," katanya.
Om Ahmed, seorang pembeli lainnya, mengatakan ia rutin membeli unta karena anak-anaknya menyukai dagingnya.
Ia menyebut daging unta rendah lemak dan lebih sehat dibandingkan sapi atau kambing.
"Unta menyediakan daging cukup banyak untuk dibagikan, mencerminkan semangat sejati Idul Adha tanpa membebani anggaran saya," tuturnya kepada Xinhua.
- Penulis :
- Balian Godfrey