Pantau - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan komitmennya menyediakan layanan kelistrikan andal, efisien, dan terintegrasi guna mendukung percepatan pertumbuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Pertumbuhan Listrik di KEK Batang
General Manajer PLN UID Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Bramantyo Anggun Pambudi menyampaikan bahwa hingga 2025 PLN telah melayani 53 pelanggan industri dengan total daya tersambung 112,3 MVA dan penjualan listrik kumulatif mencapai 104,39 GWh.
"Pertumbuhan ini merupakan sinyal kuat bahwa Kabupaten Batang menjadi pusat gravitasi industri baru. PLN hadir tidak hanya sebagai penyedia listrik tetapi sebagai mitra strategis bagi pertumbuhan industri nasional," ungkapnya.
Beban puncak per Juli 2025 tercatat sebesar 39,2 MVA atau tumbuh 109,46 persen secara tahunan dengan konsumsi listrik meningkat hingga 163,88 persen.
Pembangunan Infrastruktur Strategis
Untuk memastikan pasokan listrik tetap andal, PLN membangun sejumlah infrastruktur penting, antara lain Gardu Induk Kawasan Industri Terpadu Batang 2 berkapasitas 60 MVA dengan progres 75,03 persen serta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang telah mencapai progres 85,38 persen dan ditargetkan beroperasi penuh pada September 2025.
Potensi daya sistem diproyeksikan mencapai 170,5 MVA pada 2025 dan meningkat signifikan hingga 470,6 MVA pada 2028.
Selain itu, PLN juga telah mengoperasikan tiga unit gardu hubung (GH), menyediakan enam feeder utama serta dua feeder cadangan yang terintegrasi dengan sistem kelistrikan Ungaran dan Pemalang untuk menjamin pasokan listrik stabil dan berlapis bagi sektor industri.
Direktur PT Samator Indo Gas Budi Susanto menegaskan bahwa keandalan pasokan listrik PLN menjadi kunci keberlangsungan produksi.
"kami mengapresiasi kinerja PLN yang terus menjaga keandalan ini dan berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan," ujarnya.
- Penulis :
- Shila Glorya
