
Pantau - Pemerintah China menuduh Amerika Serikat secara serius merusak kesepakatan ekonomi dan perdagangan yang dicapai dalam perundingan bilateral di Jenewa, terutama terkait penerapan tarif "resiprokal" yang diklaim oleh Washington.
China Sebut AS Diskriminatif dan Langgar Hasil Dialog Tingkat Tinggi
Juru bicara Kementerian Perdagangan China membantah tuduhan bahwa negaranya telah melanggar hasil dialog bilateral pada Mei lalu, dan justru menyatakan bahwa AS yang melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan.
Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Global Times, China menyatakan telah mengambil langkah konkret seperti membatalkan atau menangguhkan berbagai kebijakan tarif dan non-tarif terhadap AS sesuai dengan hasil perundingan di Jenewa.
Namun, alih-alih menghormati hasil kesepakatan, AS disebut malah memberlakukan berbagai pembatasan diskriminatif terhadap China.
Beberapa contoh pembatasan tersebut antara lain: panduan pengendalian ekspor cip berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), penghentian penjualan perangkat lunak desain cip atau electronic design automation (EDA) ke China, serta pencabutan visa terhadap sejumlah pelajar asal China.
"China, dengan sikap yang bertanggung jawab, telah bersungguh-sungguh menindaklanjuti, melaksanakan secara ketat, dan memegang teguh hasil kesepakatan perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Komitmen China untuk menjaga hak dan kepentingan nasional dilakukan dengan penuh integritas," tegas juru bicara Kementerian Perdagangan.
China menilai bahwa tindakan AS merupakan pelanggaran serius terhadap hasil pembicaraan antara dua kepala negara yang berlangsung pada 17 Januari.
Langkah-langkah tersebut juga disebut merusak secara mendalam konsensus ekonomi dan perdagangan yang dicapai di Jenewa, serta merugikan hak dan kepentingan sah China.
Beijing menuding AS terus memicu gesekan dagang baru yang memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan bilateral kedua negara.
"Alih-alih melakukan introspeksi, AS justru melemparkan tuduhan tidak berdasar kepada China dan menyalahkan secara sepihak, yang sangat bertentangan dengan fakta. China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak beralasan ini," lanjut pernyataan tersebut.
China menegaskan bahwa jika AS tetap mempertahankan pendekatan sepihak dan terus merugikan kepentingan China, maka Beijing akan mengambil tindakan tegas demi melindungi hak dan kepentingannya secara sah.
- Penulis :
- Balian Godfrey