
Pantau - Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, menyatakan bahwa dirinya diculik oleh pasukan Israel saat menjalankan misi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pernyataan itu disampaikan Thunberg dalam pidato video yang dirilis pada Senin oleh Freedom Flotilla Coalition, organisasi pengoperasi kapal Madleen.
Dalam video tersebut, Thunberg menyebut bahwa kapal yang ditumpanginya dicegat dan dirinya diculik di perairan internasional oleh pasukan Israel atau pihak yang mendukung Israel.
Ia juga mendesak teman, keluarga, dan para pendukungnya untuk menekan pemerintah Swedia agar segera membebaskannya bersama relawan lain yang juga ditahan.
Sebelumnya, militer Israel menaiki kapal Madleen yang sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza.
Reuters melaporkan bahwa saluran komunikasi kapal terputus sesaat setelah insiden tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kapal Madleen sedang berlayar menuju pantai Israel dan bahwa seluruh penumpang akan dipulangkan ke negara asal mereka.
Israel juga menuduh Greta Thunberg dan rekan-rekan relawannya melakukan "provokasi media".
Meski begitu, Israel menyatakan akan tetap menyalurkan bantuan kemanusiaan yang dibawa kapal Madleen ke Gaza melalui jalur resmi.
Kapal Madleen yang berbendera Inggris tersebut mengangkut sekitar sepuluh relawan pro-Palestina lainnya dan diketahui berangkat dari Mesir menuju Gaza.
Para relawan menyebut bahwa misi mereka sepenuhnya bersifat kemanusiaan dan bertujuan untuk membantu masyarakat Gaza yang terdampak krisis.
Namun, otoritas Israel menilai aksi tersebut sebagai bentuk upaya menciptakan kemarahan publik serta mendorong sentimen anti-Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung.
- Penulis :
- Balian Godfrey