Pantau - China dan negara-negara ASEAN menyepakati pentingnya kerja sama inovatif dalam pelestarian warisan budaya melalui dialog bertema "Melestarikan Warisan Budaya dan Bersama-sama Memulai Pembangunan Cerdas" yang digelar di Kota Tianshui, Provinsi Gansu, China barat laut.
Acara ini bertujuan membahas pembangunan berkelanjutan dalam pelestarian budaya serta mempererat hubungan bilateral antarnegara.
Dialog dihadiri oleh perwakilan lembaga pemerintah, cendekiawan budaya, dan pemuda dari negara-negara ASEAN dan China.
Gansu dipilih sebagai lokasi karena memiliki situs sejarah penting seperti Gua Mogao di Dunhuang.
"Kerja sama pelestarian budaya yang inovatif dan berkelanjutan mendukung penguatan hubungan bilateral," ungkap Yu Yunquan, Wakil Ketua Administrasi Penerbitan Bahasa Asing China.
Teknologi Digital Didorong Jadi Instrumen Pelestarian Warisan Budaya
Somlak Charoenpot dari The Siam Society Thailand mengungkapkan bahwa pameran budaya China di Thailand mendapat sambutan besar dari masyarakat setempat.
Ia menekankan pentingnya memperkuat dialog budaya dan mengadopsi teknologi modern seperti artificial intelligence, virtual reality, dan augmented reality dalam pameran budaya.
Sementara itu, Pauline Fan dari Malaysia berbagi praktik pelestarian seni tari dan pertunjukan tradisional di negaranya serta menyampaikan harapan untuk belajar dari pengalaman China.
Qiu Jian, Kepala Biro Artefak Budaya Gansu, menegaskan bahwa tiap negara memiliki pendekatan berbeda dalam perlindungan budaya, namun dialog seperti ini penting untuk memperluas kerja sama dalam pengelolaan warisan budaya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta juga dijadwalkan mengunjungi berbagai situs warisan budaya di Provinsi Gansu.
- Penulis :
- Balian Godfrey
