
Pantau - Otoritas Iran mengonfirmasi bahwa Mohammad Taqi Yousefvand, seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), gugur dalam serangan rudal Israel yang menghantam beberapa lokasi di Teheran pada Senin, hanya sehari setelah Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata usai konflik selama 12 hari.
Yousefvand Tewas, Iran Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata
Mohammad Taqi Yousefvand menjabat sebagai kepala divisi Perlindungan Intelijen Basij, salah satu unit penting di bawah IRGC.
Ia berasal dari Provinsi Lorestan di Iran barat dan akan dimakamkan di kota kelahirannya, Kabupaten Selseleh, pada Rabu.
Serangan Israel yang menewaskan Yousefvand terjadi pada hari yang sama dengan beberapa ledakan di Teheran, diduga sebagai bagian dari operasi lanjutan meskipun gencatan senjata telah disepakati sehari sebelumnya.
Israel memulai serangan mendadak terhadap Iran pada 13 Juni 2025 dengan menargetkan fasilitas militer dan nuklir, yang mengakibatkan sedikitnya 400 korban jiwa, termasuk komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, sebagian besar di ibu kota Teheran.
Balasan Iran dan Kesepakatan Gencatan Senjata
Sebagai balasan, Iran meluncurkan gelombang rudal dan drone ke sejumlah kota besar di Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa.
Setelah serangan kilat terakhir dari kedua belah pihak pada Selasa pagi, Iran dan Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata yang diumumkan secara resmi oleh Presiden AS Donald Trump pada 25 Juni 2025.
Kematian Yousefvand dipandang sebagai pukulan simbolis bagi Iran, dan menjadi ujian awal terhadap keberlangsungan gencatan senjata yang masih rentan terhadap pelanggaran.
- Penulis :
- Aditya Yohan