
Pantau - Qatar bersama sejumlah negara mitra tengah mengadakan perundingan untuk mencapai kesepakatan luas mengenai program nuklir Iran, menyusul eskalasi ketegangan yang terjadi setelah serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni 2025.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid al-Ansari, menyatakan bahwa pihaknya bersama komunitas internasional bekerja keras untuk mendorong tercapainya solusi damai yang komprehensif.
Langkah diplomatik ini dilakukan setelah serangkaian serangan balasan antara Iran dan Israel yang berlangsung selama 12 hari.
Ketegangan Iran-IAEA dan Respons Iran atas Serangan
Ketegangan meningkat setelah pernyataan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, yang menanggapi keinginan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, untuk meninjau fasilitas nuklir yang diserang.
Abbas menilai langkah Grossi sebagai "sia-sia dan bermaksud jahat", serta menyebut bahwa parlemen Iran telah memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA.
Ia juga menuduh Rafael Grossi menyembunyikan fakta bahwa IAEA telah menyatakan semua masalah nuklir Iran terselesaikan sejak 10 tahun lalu.
Situasi semakin memanas ketika pada 13 Juni, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Iran dengan tuduhan bahwa Iran menyembunyikan program nuklir militer rahasia.
Target serangan mencakup fasilitas nuklir strategis, jenderal militer, fisikawan nuklir, dan pangkalan udara Iran.
Iran membantah tuduhan tersebut dan meluncurkan balasan berupa serangan rudal ke wilayah Israel.
AS Terlibat dan Gencatan Senjata Setelah Serangan Balasan
Amerika Serikat turut melakukan satu kali serangan ke fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.
Sebagai respons, Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar pada malam 23 Juni, meski kemudian menyatakan tidak berniat meningkatkan eskalasi lebih lanjut.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa konflik ini telah memasuki tahap akhir.
Ia berharap bahwa "serangan tersebut telah melepaskan ketegangan" dan membuka jalan menuju perdamaian yang lebih stabil di kawasan Timur Tengah.
Trump juga mengonfirmasi bahwa Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata, yang secara resmi berlaku setelah 24 jam dan mengakhiri perang selama 12 hari.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf