HOME  ⁄  Internasional

Putin ke Trump: Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Akan Tetap Bersifat Bilateral

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Putin ke Trump: Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Akan Tetap Bersifat Bilateral
Foto: Putin ke Trump: Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Akan Tetap Bersifat Bilateral(Sumber: ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa.)

Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina akan tetap bersifat bilateral, dalam percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis, 3 Juli 2025.

Rusia Siap Lanjutkan Negosiasi, Tapi Masih Tanpa Jadwal

Putin menyatakan bahwa proses negosiasi hanya akan melibatkan perwakilan dari Moskow dan Kyiv, tanpa keterlibatan pihak ketiga.

"Kami berangkat dari fakta, dan saya pikir pihak Amerika memahami ini dengan sangat baik, bahwa negosiasi akan bersifat bilateral antara perwakilan Rusia dan Ukraina," ungkap Putin kepada Trump.

Panggilan telepon antara kedua pemimpin berlangsung selama sekitar satu jam.

Dalam percakapan tersebut, Putin menyampaikan bahwa Moskow siap untuk menggelar putaran ketiga pembicaraan langsung dengan Ukraina.

Namun demikian, belum ada kesepakatan mengenai tanggal maupun syarat khusus untuk pertemuan berikutnya.

"Konten spesifik dari kemungkinan putaran ketiga tidak dibahas," kata juru bicara Kremlin.

"Presiden kami menyatakan bahwa kami siap untuk melanjutkan proses negosiasi," tambahnya.

Istanbul Jadi Lokasi Dua Putaran Sebelumnya

Dua putaran negosiasi sebelumnya telah digelar di Istanbul.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan terbatas, termasuk pertukaran tahanan dan penyerahan jenazah prajurit Ukraina yang gugur.

Putin juga menginformasikan kepada Trump tentang kemajuan implementasi hasil-hasil dari pertemuan sebelumnya.

"Dia (Putin) memberi tahu (Trump) tentang kemajuan implementasi perjanjian Istanbul ... yang dicapai selama putaran kedua kontak langsung Rusia-Ukraina," terang pejabat Kremlin.

Sebuah draft nota kesepahaman tentang penyelesaian konflik juga telah dipertukarkan antara kedua pihak sebagai bagian dari langkah diplomasi lanjutan.

Sementara itu, berbagai negara mulai menunjukkan perhatian terhadap dinamika ini.

"Putin, Macron singgung konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS," menurut laporan media setempat.

"Inggris puji upaya Turki tengahi konflik Rusia-Ukraina," tambah laporan lain terkait respons internasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf

Terpopuler