Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Di Parlemen Inggris, Macron Serukan Eropa Kurangi Ketergantungan pada AS dan China

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Di Parlemen Inggris, Macron Serukan Eropa Kurangi Ketergantungan pada AS dan China
Foto: Di Parlemen Inggris, Macron Serukan Eropa Kurangi Ketergantungan pada AS dan China(Sumber: ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez/rwa.)

Pantau - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa, 8 Juli 2025, menyerukan negara-negara Eropa, termasuk Inggris, untuk mengurangi ketergantungan ekonomi dan teknologi mereka terhadap Amerika Serikat dan China.

Macron: Ketergantungan ke AS dan China Ancam Kedaulatan Eropa

Dalam pidatonya di hadapan kedua majelis Parlemen Inggris saat kunjungan kenegaraan ke London, Macron memperingatkan bahwa ketergantungan jangka panjang terhadap dua kekuatan global tersebut dapat mengancam kedaulatan dan otonomi strategis Eropa.

"Jika kita masih bergantung pada China dan AS, saya pikir kita memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan kita dan masa depan anak-anak kita," ungkapnya.

Macron menegaskan bahwa Eropa menginginkan kerja sama global, namun tanpa ketergantungan.

Ia mengkritik praktik subsidi berlebih dari China serta kebijakan dagang Amerika Serikat yang dinilai mengabaikan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Setiap kali kita bergantung, setiap kali kita tidak mampu berdiri dan memutuskan serta sepakat untuk tidak setuju. Inilah awal dari masalah kita," ujarnya menegaskan.

Pidato ini disampaikan menjelang pertemuan puncak Prancis-Inggris di London pada Kamis, yang akan membahas kerja sama strategis di sektor pertahanan, energi, dan ekonomi.

Soroti Ukraina dan Gaza, Macron Serukan Gencatan Senjata dan Tolak Standar Ganda

Macron juga memuji peran Inggris dalam mendukung Ukraina sejak awal invasi Rusia.

"Sejak hari pertama, dan bahkan sebelum hari pertama, Anda adalah bagian dari sekutu terdekat dalam melatih tentara, berada di sini pada hari pertama untuk melindungi Presiden Zelenskyy, pemerintahannya, dan membiarkan pasukan hanya melawan," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa setiap langkah agresi Rusia terhadap Ukraina memperbesar ancaman terhadap seluruh kawasan Eropa.

"Setiap kali Rusia di bawah Vladimir Putin maju di Ukraina, ancaman itu semakin dekat dengan kita semua. Kita tidak akan pernah menerima teori bahwa yang kuat adalah yang benar," katanya.

Terkait konflik di Gaza, Macron mendesak gencatan senjata tanpa syarat, dan menolak adanya standar ganda dalam menyikapi krisis kemanusiaan di Timur Tengah.

"Menyerukan gencatan senjata di Gaza hari ini tanpa syarat apa pun sama saja memberi tahu dunia bahwa bagi kami sebagai orang Eropa, tidak ada standar ganda," tegas Macron.

Ia kembali menyuarakan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan damai dalam konflik Israel-Palestina.

Pidato ini merupakan pidato pertama oleh seorang presiden Prancis di Parlemen Inggris sejak tahun 2008, sekaligus pidato pertama oleh kepala negara Uni Eropa di parlemen tersebut sejak Brexit.

Penulis :
Aditya Yohan