HOME  ⁄  Internasional

Mark Rutte Desak China, India, dan Brasil Tekan Rusia: “Tarif Sekunder AS Bisa Berdampak Global”

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mark Rutte Desak China, India, dan Brasil Tekan Rusia: “Tarif Sekunder AS Bisa Berdampak Global”
Foto: (Sumber: Arsip - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte. /ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyatakan bahwa negara-negara besar seperti China, India, dan Brasil perlu memberi tekanan kepada Rusia terkait konflik Ukraina, menyusul rencana Amerika Serikat yang akan memberlakukan tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap Rusia.

Rutte Sebut Negara Mitra Dagang Rusia Harus Bertindak

Pernyataan Rutte disampaikan menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Senin, 14 Juli 2025, yang mengultimatum bahwa tarif akan diberlakukan dalam waktu 50 hari jika Rusia tidak menyepakati kesepakatan damai atau gencatan senjata dengan Ukraina.

Trump juga mengisyaratkan akan menerapkan sanksi terhadap negara-negara yang memiliki hubungan dagang erat dengan Rusia.

“Ini sangat signifikan. Jadi hari ini, jika Anda berada di Beijing, di New Delhi, atau di Brasil, dan Anda tahu bahwa ini akan berdampak pada Anda,” ujar Rutte kepada Fox News.

Ia menambahkan, “Anda mungkin ingin menelepon Vladimir Vladimirovich Putin, dan berkata ‘Hei, kawan, kami masih membeli barang dari Anda, tetapi Anda harus bersikap serius dalam negosiasi gencatan senjata atau kesepakatan damai ini, kalau tidak, kami juga akan mendapat sanksi sekunder.’”

Rutte menyebut langkah Trump sebagai kebijakan yang dirancang “dengan cerdas” karena akan memberikan tekanan ekonomi langsung terhadap Rusia dan mitra dagangnya.

Bantuan Militer AS ke Ukraina Akan Dibiayai Negara Eropa

Dalam pertemuannya dengan Rutte, Trump juga menegaskan bahwa Amerika Serikat akan memasok sistem pertahanan ke Ukraina, termasuk sistem Patriot beserta komponennya, sebagai bagian dari "kesepakatan besar" bernilai miliaran dolar.

Trump menyatakan bahwa biaya seluruh bantuan tersebut akan ditanggung oleh negara-negara Eropa.

Pada saat bersamaan, RIA Novosti melaporkan bahwa juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut ketentuan negosiasi damai masih dalam tahap koordinasi.

Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, juga mengonfirmasi bahwa Rusia siap untuk memasuki putaran ketiga perundingan dengan Ukraina, namun belum ada hasil konkrit yang diumumkan.

Penulis :
Ahmad Yusuf