
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI Rahmawati menegaskan bahwa desa wisata dan penambangan bijih timah di Kepulauan Bangka Belitung harus berjalan berdampingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi Wisata dan Tambang
Rahmawati menyampaikan hal tersebut saat kunjungan kerja Panja Desa Wisata Komisi VII DPR RI ke Desa Wisata Tapak Antu, Bangka Tengah, pada 8–9 September 2025.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah, pengembang wisata, dan pengusaha tambang perlu duduk bersama mencari solusi terbaik agar dampak penambangan terhadap wisata bisa diminimalisasi.
Menurutnya, tambang memang memberikan pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat, tetapi di sisi lain juga menimbulkan kerusakan lingkungan.
Dampak Limbah Tambang di Kawasan Wisata
Aspirasi yang diterima dari pengelola Desa Wisata Tapak Antu menyebutkan limbah penambangan timah di laut terbawa arus ke pantai sehingga mencemari kawasan wisata.
Pengelola desa, Ismail, menyampaikan bahwa lumpur dari limbah tambang membuat pasir pantai tertutup dan air laut menjadi keruh, sehingga keindahan pantai berkurang.
Ia menekankan bahwa Pantai Tapak Antu sejatinya sangat indah, setara dengan pantai-pantai di Pulau Belitung, namun kondisinya terganggu akibat aktivitas tambang yang berdekatan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf