HOME  ⁄  Internasional

Mesir Bantah Keras Klaim Israel soal Usulan Ambil Alih Senjata Hamas dalam Rencana Pasca-Perang Gaza

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mesir Bantah Keras Klaim Israel soal Usulan Ambil Alih Senjata Hamas dalam Rencana Pasca-Perang Gaza
Foto: (Sumber: Arsip Foto - Seorang gadis terlihat di antara puing-puing setelah pemboman Israel di kamp pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Jumat (3/1/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/am.)

Pantau - Pemerintah Mesir pada Selasa (19/8) membantah laporan media Israel yang menyebut bahwa Mesir telah mengusulkan untuk mengambil alih senjata milik Hamas sebagai bagian dari rencana pasca-perang di Gaza.

Media Israel, termasuk penyiar nasional KAN, mengklaim bahwa Mesir mengusulkan skema di mana senjata milik Hamas akan diserahkan sementara kepada pengawasan Mesir dalam rangka rencana "hari setelah perang".

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Gaza akan dikelola oleh pemerintahan teknokratis selama beberapa tahun di bawah pengawasan Otoritas Palestina, dan Hamas tidak akan terlibat dalam struktur pemerintahan tersebut.

Israel menetapkan pelucutan senjata Hamas sebagai syarat utama dalam kesepakatan gencatan senjata guna menghentikan perang yang berlangsung di Jalur Gaza.

Mesir Tegaskan Tidak Pernah Ajukan Usulan Pengawasan Senjata Hamas

Saluran berita pemerintah Mesir, Al-Qahera News, mengutip sumber resmi yang membantah klaim dari media Israel terkait pengawasan senjata Hamas.

Sumber tersebut menyatakan bahwa proposal terbaru Mesir, yang juga dimediasi bersama Qatar dan telah diterima oleh Hamas, hanya mencakup gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.

"Proposal itu tidak mencantumkan pengalihan senjata Hamas kepada pengawasan Mesir," ungkap sumber tersebut.

Dalam proposal tersebut disebutkan bahwa negosiasi menuju gencatan senjata permanen akan dimulai sejak hari pertama diberlakukannya kesepakatan 60 hari itu.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyatakan bahwa proses negosiasi telah menunjukkan kemajuan signifikan.

"Bola kini ada di tangan Israel," ia mengungkapkan, menekankan pentingnya tanggapan Israel terhadap kemajuan terbaru ini.

Isi Proposal dan Respons dari Hamas dan Israel

Hamas menyampaikan pada Senin (18/8) bahwa mereka telah menerima proposal terbaru yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, meskipun tidak menjelaskan secara rinci isi kesepakatan tersebut.

KAN mengutip sumber anonim yang menyebut bahwa proposal tersebut mirip dengan rencana awal dari utusan AS, Steve Witkoff.

Proposal itu mencakup pembebasan 10 sandera hidup dan 18 jenazah sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 60 hari, yang kemudian akan dilanjutkan dengan negosiasi untuk mengakhiri perang.

Media Mesir melaporkan bahwa dalam kerangka proposal tersebut, pasukan Israel akan ditarik ke area dekat perbatasan Gaza.

Langkah ini dilakukan untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dan penghentian operasi militer sementara selama dua bulan guna mendukung proses pertukaran tawanan dan sandera.

Israel memperkirakan bahwa sekitar 50 warganya masih ditahan di Gaza, termasuk sekitar 20 orang yang diyakini masih hidup.

Di sisi lain, lebih dari 10.800 warga Palestina saat ini mendekam di penjara-penjara Israel.

Kelompok HAM menyoroti kondisi para tahanan Palestina yang disebut mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang menyebabkan banyak kematian.

Penulis :
Ahmad Yusuf

Terpopuler