
Pantau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh menyatakan siap memfasilitasi interaksi bisnis antara pengusaha Indonesia dan Kamboja, dengan fokus utama pada Provinsi Kratie.
Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, dalam kunjungan kerja ke Kratie pada 1 September 2025.
"Kedekatan hubungan antara Indonesia dan Kamboja perlu kita manfaatkan untuk memperkuat kemitraan Indonesia dan Kratie," ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Dubes RI bertemu langsung dengan Wakil Gubernur Kratie, Heng Sotha, untuk menjajaki peluang kerja sama ekonomi dan sosial.
Undangan Trade Expo hingga Peluang Beasiswa untuk Pelajar Kratie
Santo Darmosumarto mengundang para pengusaha dari Kratie untuk ikut serta dalam Trade Expo Indonesia 2025 yang akan berlangsung pada 15–19 Oktober 2025.
Ia menyampaikan bahwa produk Indonesia sudah cukup dikenal dan diterima dengan baik oleh masyarakat Kamboja.
Volume perdagangan antara Indonesia dan Kamboja tercatat menembus 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16,46 triliun) sepanjang periode 2023–2024.
Dengan semakin banyaknya produk Indonesia di pasar Kamboja, masyarakat lokal memiliki lebih banyak pilihan konsumsi yang berkualitas.
Dubes RI juga menyampaikan pentingnya memperluas kerja sama ke sektor sosial seperti pendidikan dan hubungan antarmasyarakat, termasuk kerja sama dengan komunitas Muslim di Kratie.
Ia mendorong pelajar di Kratie untuk memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan pemerintah Indonesia guna menuntut ilmu di berbagai universitas di Indonesia.
Komitmen KBRI dan Harapan Investasi Sektor Unggulan Kratie
Duta Besar RI mengapresiasi dukungan pemerintah Provinsi Kratie dalam menangani warga negara Indonesia (WNI) yang terjaring dalam razia pemberantasan penipuan daring.
Ia menegaskan bahwa KBRI terus mengimbau WNI di Kamboja agar mematuhi hukum dan hanya bekerja di sektor legal.
Wakil Gubernur Kratie, Heng Sotha, menyambut baik inisiatif kerja sama dari Indonesia.
Sotha berharap agar Indonesia berkenan berinvestasi di sektor unggulan Kratie, seperti industri agro, agrikultur, dan pariwisata.
Ia juga mengusulkan agar bentuk kerja sama provinsi kembar (sister province) dapat dijajaki lebih lanjut untuk mempererat hubungan antara Kratie dan wilayah di Indonesia.
Provinsi Kratie sendiri terletak di timur laut Kamboja, sekitar 243 km dari Phnom Penh.
Wilayah ini dikenal sebagai penghasil karet, gula tebu, singkong, dan pomelo (jeruk bali), serta sebagai habitat Irrawaddy dolphin (Orcaella brevirostris), mamalia air tawar yang juga hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf