
Pantau - Produk pertanian berkualitas tinggi dari Provinsi Yunnan, China, semakin diminati di pasar negara-negara ASEAN berkat kemudahan logistik, dukungan kebijakan, dan kondisi geografis yang mendukung produksi sepanjang tahun.
Buah dan Sayur Yunnan Jadi Primadona di ASEAN
Para petani di Yunnan, termasuk warga Desa Jinglai di wilayah Menghai seperti Yu Ying’er, secara rutin mengangkut hasil panen segar seperti anggur, jeruk, dan jamur untuk diekspor ke Myanmar melalui jalur perdagangan lintas batas.
Menurut data Bea Cukai Kunming, nilai perdagangan produk pertanian Yunnan dengan ASEAN mencapai 18,6 miliar yuan pada paruh pertama 2025, naik 23,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor buah mengalami lonjakan signifikan sebesar 44,3 persen dalam periode yang sama.
Kondisi geografis Yunnan yang berada di dataran tinggi berlintang rendah menjadi faktor utama keberhasilan ini.
"Dataran tinggi berlintang rendah di Yunnan mendapatkan sinar matahari melimpah dan memiliki keanekaragaman hayati, sehingga memungkinkan produksi buah tropis maupun buah zona beriklim sedang sepanjang tahun", ungkap seorang pejabat pertanian.
Infrastruktur Modern Dorong Efisiensi Perdagangan
Pada awal Agustus 2025, kereta rantai dingin “Luliang Vegetable” membawa hasil pertanian dari Qujing ke Bangkok, kemudian kembali ke China dengan muatan durian dan buah tropis lainnya.
Jalur logistik seperti Kereta China-Laos dan efisiensi bea cukai mampu memangkas waktu pengiriman hampir separuh dibandingkan transportasi darat biasa.
"Hal ini memungkinkan pasokan yang kontinu sepanjang tahun", ungkap seorang eksportir lokal.
Kereta rantai dingin lainnya mengangkut lebih dari 400 ton sayuran dari Yuxi ke Thailand dalam waktu hanya tiga hari pada 23 Agustus 2025.
Transportasi multimoda yang menggabungkan kereta, jalan darat, dan laut, memungkinkan produk pertanian Yunnan menjangkau negara-negara seperti Singapura.
Jeruk dari Mengzi bahkan bisa tiba di Vietnam pada hari yang sama, menjamin kesegaran maksimal.
Selain itu, jeruk Orah dari Honghe yang dipanen dari Desember hingga Juli memperkuat pasokan tahunan untuk pasar ASEAN.
Kebijakan Baru dan Proyeksi Pertumbuhan
Pemerintah Yunnan memperkenalkan kebijakan ekspor baru pada Agustus 2025 untuk mendukung produk khas seperti teh, kopi, bunga, jamur, dan kacang-kacangan.
Peraturan Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Yunnan) yang mulai berlaku pada 1 September 2025 juga mendorong perdagangan lintas batas dan inovatif.
"Koridor ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perdagangan, tetapi juga menjamin kesegaran buah bagi konsumen", ungkap seorang pejabat logistik.
Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan sistem logistik yang terintegrasi, produk pertanian Yunnan diproyeksikan semakin menembus pasar ASEAN dan memperkuat posisinya di Asia Tenggara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf