Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamendag Dorong Kolaborasi Sekolah Rakyat dengan Pelatihan Kewirausahaan dan Ekspor-Impor

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamendag Dorong Kolaborasi Sekolah Rakyat dengan Pelatihan Kewirausahaan dan Ekspor-Impor
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti saat berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 32 Lampung Selatan, Sabtu (6/9/2025). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.)

Pantau - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mendorong integrasi keterampilan kewirausahaan dan ekspor-impor sebagai bagian dari pembelajaran tambahan di Sekolah Rakyat, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.

Sekolah Rakyat Jadi Sarana Latih UMKM dan Akses Pasar Global

“Keterampilan kewirausahaan sekaligus ekspor-impor itu ide yang menarik sekali, kalau bisa dikolaborasikan di Sekolah Rakyat,” ujar Dyah dalam pernyataannya.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan selalu terbuka dan aktif bersinergi dengan berbagai perguruan tinggi untuk mengembangkan pendidikan vokasional yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Indonesia saat ini memiliki perwakilan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan di 33 negara, yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pelatihan keterampilan ekspor-impor dan wirausaha.

“Ini bisa dikembangkan khusus bagi anak-anak yang tertarik mengembangkan bisnis sendiri, UMKM, terlebih lagi yang tertarik mau melaksanakan ekspor ke dunia internasional,” tambah Dyah.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan soft skill siswa, agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan ekonomi global.

Jawab Tantangan Ekonomi dan Pendidikan Lewat Sekolah Rakyat

Wamendag juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah daerah, khususnya di Lampung, yang mendukung pelaksanaan program Sekolah Rakyat secara aktif.

“Mudah-mudahan partnership ini bisa kita garap ke depannya. Dari data yang diperoleh, Sekolah Rakyat secara nasional sudah ada di 100 titik per Agustus, dengan target 150 titik hingga akhir tahun,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi negara yang maju.

“Presiden selalu menekankan betapa pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena untuk menjadi negara yang besar, berdaya saing, maka kualitas sumber daya manusia itu harus semakin meningkat,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, tercatat ada tiga juta anak yang tidak bersekolah, dengan 75 persen di antaranya disebabkan oleh faktor ekonomi.

Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi agar anak-anak tidak putus sekolah dan tetap mendapat pendidikan yang layak.

“Anak-anak ini dididik agar mereka menjadi sumber daya manusia yang unggul, dengan pengajaran tata krama, dan berbagai keterampilan serta pengetahuan yang telah disediakan di Sekolah Rakyat,” tutur Dyah.

Sekolah Rakyat juga menyediakan kegiatan ekstrakurikuler untuk membentuk pribadi yang berdaya saing dari segi akademik, kepribadian, dan keterampilan.

“Ini merupakan fondasi untuk negara kita, dan mudah-mudahan kita berhasil menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan unggul. Kami bisa berkontribusi di dalamnya melalui pemberian keterampilan terkait kewirausahaan ataupun ekspor impor bagi siswa Sekolah Rakyat,” tutup Dyah.

Penulis :
Aditya Yohan