Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Israel Tahan Lebih dari 1.000 Warga Palestina di Tulkarim dalam Operasi Besar

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Israel Tahan Lebih dari 1.000 Warga Palestina di Tulkarim dalam Operasi Besar
Foto: (Sumber: Ilustrasi penangkapan warga Palestina di Tulkarim, Tepi Barat, oleh tentara Israel. /ANTARA/Anadolu/py.)

Pantau - Pasukan Israel menahan lebih dari 1.000 warga Palestina di Kota Tulkarim, Tepi Barat bagian utara, memasuki hari kedua operasi militer besar pada Jumat (12/9).

Operasi dan Tindakan Lapangan

Tentara Israel menutup akses utama kota, menggerebek rumah, toko, dan kafe, serta memaksa sejumlah pemuda berbaris untuk interogasi lapangan.

Saksi mata melaporkan tentara merusak properti, menyita rekaman CCTV, dan membawa alat berat termasuk buldoser ke pusat kota.

Gubernur Tulkarim, Abdullah Kamil, menyebut operasi itu sebagai bentuk "hukuman kolektif".

Ia menyerukan komunitas internasional dan kelompok HAM untuk segera turun tangan, memperingatkan adanya dampak kemanusiaan serius akibat operasi tersebut.

Latar Belakang dan Dampak

Media Israel memberitakan operasi ini dilakukan setelah sebuah bom pinggir jalan menghantam kendaraan lapis baja Panther di dekat pos Nitzanei Oz pada Kamis (11/9), melukai dua tentara ringan.

Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, bersama Brigade Al-Quds dari Jihad Islam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, menyebut mereka meledakkan bahan peledak besar terhadap pasukan Israel.

Tulkarim kini menjadi titik panas kampanye militer Israel di Tepi Barat utara, dengan penggerebekan hampir setiap hari sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak perang genosida Israel di Gaza, sedikitnya 1.020 warga Palestina tewas dan lebih dari 7.000 terluka di Tepi Barat akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal.

Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal dan menuntut evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti