
Pantau - Bandara Internasional Baiyun Guangzhou di Provinsi Guangdong, China Selatan, mencatat lonjakan signifikan arus penumpang dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) seiring digelarnya Pameran China-ASEAN ke-22 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis dan Investasi China-ASEAN.
Data otoritas perbatasan menunjukkan bahwa hingga pukul 00.00 pada Rabu, 17 September 2025, Bandara Baiyun telah menangani sekitar 1,5 juta penumpang lintas perbatasan dari negara ASEAN, meningkat 42,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wisatawan Mendominasi, Kebijakan Bebas Visa Dorong Pertumbuhan
Dari total penumpang ASEAN yang masuk melalui Bandara Baiyun, 70,5 persen merupakan wisatawan, dengan tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 60 persen.
Lonjakan ini tak lepas dari kebijakan bebas visa timbal balik yang diberlakukan China selama dua tahun terakhir untuk tiga negara ASEAN: Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kebijakan ini memperkuat interaksi dan pertukaran antara China dan kawasan Asia Tenggara, baik di sektor pariwisata maupun perdagangan.
Seorang pengusaha asal Thailand, Somchai Chantawani, mengungkapkan manfaat langsung dari kebijakan tersebut.
"Butuh waktu hanya sekitar tiga jam lebih untuk terbang dari Bangkok ke Guangzhou. Sejak kebijakan bebas visa diberlakukan, saya setiap bulan datang ke China untuk membeli produk elektronik, dan proses imigrasinya sangat lancar," ungkapnya.
Malaysia Pimpin Jumlah Perjalanan, Jalur Udara ASEAN Bertambah
Sepanjang tahun 2025, hampir 500.000 penumpang ASEAN telah memanfaatkan kebijakan bebas visa, meningkat 61,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tiga negara dengan pertukaran personel tertinggi dengan China adalah:
- Malaysia: 291.000 perjalanan (+41% yoy)
- Singapura: 117.000 perjalanan (+53% yoy)
- Thailand: 104.000 perjalanan (+67% yoy)
Dengan meningkatnya konektivitas dan tren “China Travel” yang terus tumbuh, Bandara Baiyun kini melayani lebih dari 100 rute penerbangan penumpang mingguan yang menghubungkan Guangzhou dengan berbagai kota di ASEAN.
Inovasi Layanan Imigrasi dan Kenyamanan Penumpang
Untuk mengantisipasi lonjakan arus pelancong, otoritas perbatasan Bandara Baiyun mendorong penggunaan layanan imigrasi tanpa kertas (paperless) guna mempercepat proses kedatangan dan keberangkatan.
Selain itu, layanan multibahasa disiapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman internasional bagi wisatawan dari negara-negara ASEAN.
Langkah-langkah ini menegaskan peran Bandara Baiyun sebagai gerbang utama interaksi ekonomi dan budaya antara China dan kawasan Asia Tenggara.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan