Pantau.com - Kanada memutuskan untuk mengurangi jumlah staf diplomatik di Kuba hingga setengahnya jumlah staf di Kedubesnya. Hal itu dilakukan karena ditemukan kembali salah satu pegawai yang terserang penyakit.
Sejak tahun 2017, ada sekitar 14 warga Kanada di Kedubes Kanada di Kuba yang diserang penyakit, dengan gejala penyakit yang aneh. Diplomat Kanada dan Amerika Serikat mulai mengeluh pusing-pusing, sakit kepala, dan mual pada musim semi 2017.
Baca juga: Tok-tok, Pemerintah Kuba Batalkan RUU Pernikahan Sesama Jenis
Amerika Serikat mengurangi jumlah pegawainya di kedutaan besar di Kuba dari 50 lebih menjadi 18 orang akibat dua puluhan orang lebih mengalami sakit dengan gejala yang tidak biasa.
"Pengurangan lebih lanjut di kedubes Kanada, akan menjadi tanggapan yang tepat," kata seorang pejabat Kanada kepada wartawan.
Keputusan tersebut bermula pada kasus yang sama di bulan November lalu, kemudian diputuskan untuk mengevakuasi lebih banyak pegawai yang masih ada di Kedubes Kanada di Kuba, meskipun pemerintah Kuba memberikan kerjasama untuk menyelidiki penyebab sakit yang belum ditetapkan tersebut.
Baca juga: Kanada Miliki Buku Milik Adolf Hitler Buatan Tahun 1944
"Saya kira pemerintah Kuba sama kecewanya dengan kami karena kami sama-sama belum bisa menunjukkan penyebabnya," kata pejabat tersebut.
Kanada adalah salah satu mitra ekonomi yang terpenting bagi Kuba. Lebih dari satu juta warga Kanada mengunjungi Kepulauan Karibia, sebagai pasar wisata terpenting seperti yang sudah berlangsung puluhan tahun. Kanada juga merupakan mitra dagang sepuluh besar bagi Kuba.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
