
Pantau.com - Upaya AS untuk membangun hubungan diplomatik dengan Iran seperti yang ada sebelum 1979 "tidak realistis", kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Rouhani mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu upacara peresmian jalan-kereta baru di Kota Lahijan di Iran Utara.
"AS berharap bisa mengalahkan Iran tahun ini," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Rouhani.
Baca juga: Sempat Mereda, Wilayah Sengketa Kashmir Kembali Panas
"Tapi rakyat telah berhasil bangkit melawan sanksi. AS ingin mengembalikan waktu ke masa sebelum 1979, tapi kita takkan kembali," kata Rouhani, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu.
"Kita akan terus bergerak ke arah demokrasi sebagai negara yang merdeka. Mereka ingin menyatukan dunia melawan Iran di Warsawa, tapi mereka gagal," tambah presiden Iran tersebut.
Ia merujuk kepada konferensi Timur Tengah yang ditaja AS dan diselenggarakan pada Februari di Ibu Kota Polandia, Warsawa. Iran tidak diundang ke pertemuan itu.
Baca juga: Ledakan Granat di Sebuah Halte di India Lukai Belasan Orang
Pada 2017, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir bersejarah 2015 antara Iran dan kelompok P5+1 --kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Tak lama setelah itu, Washington memberlakukan kembali sanksi atas Iran, yang ditujukan ke sektor perbankan dan energi negeri tersebut.
rn- Penulis :
- Widji Ananta