Pantau.com - Pemadaman listrk besar-besaran terjadi di Venezuela pada Kamis (7 Maret 2019), menurut para saksi Reuters, dengan pemerintah Maduro menyalahkan adanya 'sabotase' di bendungan hidroelektrik yang menyediakan banyak tenaga untuk negara itu.
Melansir Reuters, Jumat (8/3/2019), pemadaman listrik seringkali terjadi di Venezuela, di mana krisis ekonomi dengan kekerungan makanan yang sangat kronis serta obat-obatan dan emigrasi massal warga Venezuela yang mencapai tiga juta orang.
Baca juga: Jerman Pastikan akan Cegah Penahanan Presiden Sementara Venezuela
Kritikus mengatakan, korupsi dan investasi telah meninggalkan jaringan listrik yang tidak dapat lagi digunakan di negara itu. Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, masalah tersebut sengaja dibuat oleh lawan-lawan politiknya.
Kerumunan orang dengan jumlah besar membanjiri jalan utama di Caracas. Banyak orang mengatakan mereka harus berjalan beberapa jam ke rumah mereka lantaran beberapa bus atau metro berhenti beroperasi akibat pemadaman listrik.
"Orang yang bertanggung jawab untuk ini adalah Nicolas Maduro," kata Pedro Fernandez (44), seorang insinyur sistem di lingkungan Altamira di Caracas, dalam perjalanan kaki ke rumahnya.
"Ini adalah punyak krisis yang diberikan kepada kita untuk menderita," tambahnya.
Baca juga: Singgung Dekret Obama, Maduro Serukan Aksi Demonstrasi Anti-Imperialis
Media lokal dan pengguna Twitter melaporkan, pemadaman mempengaruhi Ibu Kota Caracas serta 15 kota lainnya dari 23 negara bagian. Seorang reporter menggambarkan hal tersebut sebagai pemadaman nasional.
"Mereka telah menyerang generasi dan transmisi di Guri (bendungan pembangkit tenaga listrik), tulang punggung dari sistem listrik," kata Menteri Luis Motta. Ia juga mengatakan listrik akan kembali pulih dalam waktu beberapa jam.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi
