
Pantau.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari keputusan AS yang menarik diri dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) pada Rabu (6 Maret 2019).
"Ini adalah langkah langsung yang merusak seluruh sistem perjanjian di bidang keamanan internasional," kata Putin kepada Dewan Jasa Keamanan Federal di Moskow, seperti dilansir Anadolu, Jumat (8/3/2019).
"Ini tentu membuat perubahan situas, dan sayangnya tidak untuk yang lebih baik," tambahnya.
Baca juga: Putin: Rusia akan Berikan Respon Jika AS Hancurkan Perjanjian INF
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menyaksikan penghacuran dasar hukum internasional untuk pelucutan senjata.
Presiden Amerika Serikat sebelumnya, George Bush mengumumkan pada tahun 2001, Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian Anti-Balistik Rudal, yang dianggap sebagai tiang keamanan internasional.
Pada Oktober tahun 2018, Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan keluar dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).
Menyusul dengan langkah AS, Putin mengatakan Moskow akan menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian INF, secara resmi dilakukan secara hukum pada 4 Maret 2019.
Baca juga: Gagal Capai Kesepakatan Nuklir dengan Rusia, AS Tarik Diri dari INF?
Perjanjian secara luas dilihat sebagai landasan keamanan Eropa di era perang dingin pasca Amerika Serikat dan Rusia menandatangani perjanjian pada 1987. Dalam perjanjian itu kedua negara dilarang memiliki dan melakukan uji coba peluncuran rudal dengan jarak antara 300-1.300 mil.
Perpanjangan 'pilar terakhir', yakni Perjanjian Strat, yang saat ini tengah dipertanyaan seperti langkah AS pada Perjanjian INF.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi