
Pantau.com - Rusia dan Amerika Serikat gagal menjembatani perbedaan mereka atas perjanjian senjata pada era Perang Dingin di saat-saat akhir pembicaraan di Beijing, mengutip wakil menteri luar negeri Rusia Sergei Ryabkov.
Kebuntuan membuat AS mulai menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) Sabtu mendatang (2 Februari 2019) kecuali jika Rusia menghancurkan sebuah rudal yang menurut Washington melanggar kesepakatan itu.
Baca juga: Intelijen AS: Iran, Korea Utara hingga Rusia adalah Bahaya Terbesar Dunia
Namun, Moskow menolak menghancurkan rudal bernama Novator 9M729 tersebut, dan menegaskan bahwa rudal yang dimilikinya sesuai dengan perjanjian tersebut.
"Sayangnya, tidak ada kemajuan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov seperti dikutip kantor berita RIA.
"Sepemahaman kami, langkah selanjutnya akan tiba, fase berikutnya dimulai, yang bernama fase Amerika Serikat menghentikan kewajibannya di bawah INF, yang akan terjadi akhir pekan ini," seperti dikutip dari perkataan Ryabkov.
Baca juga: Rusia: Upaya Perang Militer Antariksa Semakin Nyata Dilakoni AS
Ryabkov bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Bidang Pengawasan Persenjataan dan Kemanan Internasional Andrea Thompson di Beijing di sela-sela pertemuan P5.
P5 merupakan kelompok lima negara yang memiliki kekuatan nuklir besar yang beranggotakan China, Prancis, Inggris, Rusia, dan AS.
- Penulis :
- Noor Pratiwi