
Pantau.com - Perancis meminta Iran agar menghormati semua komitmennya dalam kesepakatan nuklir dan perjanjian non-proliferasi serta memperingatkan mengenai peningkatan ketegangan yang ditimbulkan.
Pada Rabu, 8 Mei 2091, Iran mengumumkan Teheran akan melonggarkan pembatasan program nuklir miliknya, dengan mengumumkan langkah-langkah yang dapat menghentikan kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia untuk saat ini.
Namun, Iran mengancam akan bertindak lebih jika negara-negara tersebut tidak melindunginya dari sanksi Amerika Serikat.
Baca juga: Iran Tarik Diri dari Perjanjian Nuklir JPCOA, PBB Angkat Bicara
Prancis mengatakan mereka bertekad untuk memastikan kesepakatan tersebut sepenuhnya dijalankan dan bertekad untuk memastikan sumber finansial dan ekspor tetap dibuka.
Amerika Serikat mengatakan, belum selesai menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan merencanakan sanksi lainnya segera.
Pihaknya memperingatkan Eropa agar tidak melakukan bisnis dengan Teheran melalui sistem perdagangan non-dolar, yang bertujuan untuk menghindari sanksi AS.
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Iran berjanji akan melanjutkan pengayaan uranium tingkat tinggi jika dunia tidak menjaga janji-janji mereka di bawah Perjanjian Nuklir 2015.
Baca juga: Ultimatum dari Iran: 60 Hari untuk Perbaiki Perjanjian Nuklir JPCOA
Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, Rouhani mengatakan, anggota kesepakatan tersebut yakni Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia, memiliki 60 hari untuk melaksanakan janji mereka untuk melindungi sektor minyak dan perbankan Iran dari Sanksi Amerika Serikat.
Teheran berniat untuk tidak mematuhi persyaratan kesepakatan, yang dikenal secara formal sebagai Join Comprehensive Plan of Action, yang menjadi langkah terkuat Iran untuk menanggapi sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Washington tahun lalu.
- Penulis :
- Noor Pratiwi