
Pantau.com - Pengumuman hasil rekapitulasi nasional oleh KPU yang menyatakan kemenangan Presiden Jokowi dan pasangannya Ma'ruf Amin sejak Selasa malam, 21 Mei, menimbulkan gelombang massa yang dikenal sebagai aksi 22 di depan Gedung Bawaslu dan KPU.
Aksi massa yang semula berjalan damai dan tertib, kemudian berujung kericuhan yang menyebabkan sejumlah kelompok massa bentrok dengan polisi yang menyebabkan korban tewas dan terluka akibat kerusuhan itu.
Di tengah aksi massa yang turun ke jalan sejak pengumuman itu, berbagai media baik lokal maupun media asing menyoroti kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta.
Media terkemuka Inggris, Reuters, memberitakan pemerintah Indonesia yang membatasi akses penggunaan media sosial guna mencegah berita hoax menyusul dengan sejumlah kerusuhan yang masih terjadi di Jakarta, dengan judul Indonesia to limit social media features to prevent hoaxes: minister.
"Untuk menghindari provokasi, penyebaran berita palsu melalui komunitas, kami akan membatasi akses ke fitur tertentu di media sosial," ujar Menko Polhukam Wiranto.
Baca juga: Amankan Provokator, Polisi Temukan Rp6 Juta di Dalam Amplop
Bukan hanya mengenai kebijakan pemerintah yang dilakukan usai terjadi kerusuhan, media Singapura, The Straits Times juga menyoroti korban tewas akibat kerusuhan itu, dengan berita 6 killed, 200 injured in Jakarta election protests that police say are by design.
Dalam media itu diwartakan enam orang tewas dan 200 orang terluka dalam kerusuhan di ibu kota, di mana pemerintah menyebutkan kerusuhan itu adalah 'peristiwa yang di desain'.
Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan 58 provokator di balik kerusuhan itu telah ditangkap. Ia mengatakan, 14 kendaraan, termasuk tiga mobil polisi telah dibakar.
"Peristiwa pagi ini bukanlah massa spontan, tapi telah didesain," tambahnya. Ia juga mengatakan sejumlah amplop berisi uang telah disita yang diduga merupakan bayaran pagi para pelaku kerusuhan.
Dalam berita yang berjudul Indonesia riots: six dead after protesters clash with troops over election result, The Guardian menuliskan kerusuhan yang terjadi di Jakarta.
Diberitakan bahwa Gubernur Anies Baswedan telah mengkonfirmasi bahwa enam orang tewas dan 200 orang terluka dalam kerusuhan aksi 22 Mei. Anies meninjau langsung para korban di rumah sakit. Jumlah korban itu dibenarkan oleh Kapolri Tiro Karnavian.
Baca juga: Ada Aksi Massa, Hashtag #TangkapPRABOWO Jadi Trending Topic Dunia
Para pengunjuk rasa diberitakan melemparkan batu ke asrama polisi, yang menyebabkan belasan mobil terbakar. Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena luka tembak, namun polisi menegaskan bahwa tidak ada pasukan keamanan yang dipersenjatai dengan peluru.
Sementara itu, ABC News menuliskan bahwa kekalahan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden memicu protes mematikan di Jakarta, dalam artikel yang berjudul 'Prabowo Subianto's loss in Indonesia's election sparks deadly protests in Jakarta'.
Dalam hasil rekapitulasi nasional, KPU menyatakan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara mencapai 55,5 persen dalam pemilu 17 April lalu.
- Penulis :
- Noor Pratiwi