Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ribuan Milenial di Australia Unjuk Rasa Protes Perubahan Iklim Global

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ribuan Milenial di Australia Unjuk Rasa Protes Perubahan Iklim Global

Pantau.com - Ribuan pegiat muda di Australia dan Selandia Baru melakukan protes global menuntut para politisi dan para pemimpin bisnis bergerak cepat mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memerangi perubahan iklim, Jumat, 24 Mei 2019.

Para koordinator memperkirakan satu juta anak muda mengikuti unjuk rasa di sedikitnya 110 negara, yang terinspirasi oleh aksi Greta Thunberg (16) asal Swedia. Pegiat itu menuntut tindakan mendesak untuk memperlambat pemanasan global.

"Saya khawatir akan seluruh bencana cuaca. Tiap waktu kita mengalami kebakaran hutan di sini, hewan lainnya mungkin punah," kata Nina Pasqualini (13) yang mengikuti pawai di Melbourne. Aksi itu dipimpin kelompok Extinction Rebellion.

Baca juga: Aktivis Greenpeace Panjat Harbour Bridge Protes Perubahan Iklim

"Pemerintah tidak berbuat banyak sebagaimana seharusnya. Itu hanya menakutkan bagi generasi muda," kata dia, sambil memegang lembaran karton yang menyerukan penghentian pemberian izin bagi pembukaan tambang batubara baru di Australia.

Pemanasan global karena gas rumah kaca yang memerangkap panas dari pembakaran bahan bakar fosil telah membawa lebih banyak kekeringan dan gelombang panas, pencairan gletser, naiknya permukaan laut dan banjir yang menghancurkan, kata para ilmuwan.

Australia baru saja mengalami musim panas yang paling panas. Tahun lalu, emisi karbon global mencatat rekor tinggi, kendati Panel Antarpemerintah mengenai Perubahan Iklim yang didukung PBB pada Oktober mengeluarkan peringatan bahwa keluaran gas-gas itu akan dikurangi selama 12 tahun mendatang untuk menstabilkan iklim.

Baca juga: Di Negara Ini, Perubahan Iklim Lebih Mengerikan Dibanding Terorisme

Sejak Thunberg mulai melakukan protes sendirian terkait iklim di luar parlemen Swedia pada Agustus, gerakan pemogokan sekolah tiap Jumat "Fridays for Future" telah berkembang pesat, dengan kelompok-kelompok terinspirasi oleh aksinya yang terkoneksi dengan media sosial.

Sophie Hanford, penyelenggara nasional di Selandia Baru, dan para penyelenggara di Melbourne mengatakan mereka mengantisipasi pemogokan yang dilakukan siswa pada September yang akan mencakup orang-orang dewasa dan para pekerja.

"Jumlahnya bisa bertambah banyak. Ini hanya permulaaan," kata Hanford di program acara Sarapan Pagi televisi Selandia Baru.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi