
Pantau.com - Kelompok-kelompok teroris mengeksploitasi internet untuk peretasan dan penjangkauan global menjaring pengikut. Dampaknya diyakini bisa mengalahkan senjata pemusnah massal.
"Pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan teroris bahkan lebih aktif menggunakan internet untuk rekrutmen. Menarik dana, peretasan dan kejahatan dunia maya lainnya," kata wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Yury Kokov, yang dilansir dari RT, Kamis (20/6/2019).
Baca juga: Ngamuk Bergaya Teroris ISIS, Pria Ini Divonis 36 Tahun Penjara
Pejabat itu mengatakan, internet telah menjadi mekanisme utama bagi berbagai ekstremis untuk mengendalikan kekuatan dan sumber daya mereka yang tersebar. Sementara saat ini ada sekitar 30.000 situs web ekstremis dan teroris online.
Dalam hal konsekuensi, jenis terorisme ini dapat dibandingkan dengan senjata pemusnah massal dalam waktu terdekat. Kokov juga menyoroti upaya teroris untuk mendapatkan akses ke data tentang pembuatan komponen senjata nuklir, kimia dan biologi.
Taktik mengejutkan lain yang dia sebutkan adalah bahwa kelompok-kelompok teroris telah mulai melatih para katak. Kokov mengatakan mereka menggunakan penyelam untuk "menempatkan ranjau di pelabuhan dan menyita kapal-kapal sipil, kebanyakan kapal tanker minyak dan pengangkut gas.
Baca juga: Survei di AS: Berita Palsu Masalah Besar Daripada Terorisme
- Penulis :
- Widji Ananta