Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ini Identitas 4 Tersangka Penembakan Pesawat MH17 di Ukraina

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ini Identitas 4 Tersangka Penembakan Pesawat MH17 di Ukraina

Pantau.com - Para penyidik di Belanda menyebut empat orang yang akan dijadikan tersangka penembakan jatuhnya pesawat Malaysia Airline MH17. 298 orang tewas, termasuk 38 warga Australia.

Sebuah tim investigasi bersama (JIT) menyatakan tiga warga Rusia, yaitu Igor Girkin, Sergei Dubinsky, dan Oleg Poelatov serta seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko akan didakwa oleh pengadilan Belanda pada Maret 2020.

Diketahui, pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 itu sedang terbang di atas wilayah udara Ukraina Utara, ditembak jatuh oleh kelompok separatis pro-Rusia dengan rudal darat ke udara jenis BUK.

Melansir ABC News, Kamis (20/6/2019), Ketua tim penuntut Fred Westerbeke mengatakan, keempat orang itu bertanggung jawab membawa alat peluncur rudal BUK-M1 ke sebuah lapangan di Pervomaisky, Ukraina Timur, di mana rudal itu ditembakkan. Dia mengatakan keempat tersangka yang diperkirakan sekarang tinggal di Rusia dan Ukraina akan masuk dalam daftar buruan internasional.

Menanggapi hal itu, Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan tuduhan tidak berdasar dari JIT bahwa personel militer Rusia terlibat penembakan MH17 tidak terbukti sama sekali.

"Sekali lagi tuduhan tanpa dasar diarahkan kepada Rusia, dalam usaha menjatuhkan nama Federasi Rusia di mata dunia internasional," demikian pernyataan Kemenlu Rusia.

Baca juga: Agen Mata-mata Rusia Terciduk akan Retas Arsip MH17 di Belanda

Kepala Kepolisian Belanda Wilbert Paulissen mengatakan permintaan ekstradisi tidak akan dibuat karena UU Rusia dan Ukraina tidak mengijinkan warga negara mereka diekstradisi untuk menjalani pengadilan kriminal.

Oleh karena itu, para tertuduh ini akan disidangkan tanpa kehadiran mereka (in absentia), dengan sidang akan dimulai di Den Haag 9 Maret tahun 2020.

Ketua tim penuntut Fred Westerbeke mengatakan berdasarkan penyelidikan, mereka bersimpulan bahwa Rusia memainkan peran dalam tragedi ini karena menyediakan rudal yang digunakan untuk menembak jatuh MH17.

"Federasi Rusia belum pernah menyampaikan apapun dan ini merupakan tamparan bagi para keluarga korban, dan saya menyerukan kepada mereka untuk mulai bekerjasama," kata Westerbeke.

"Kami memiliki bukti bahwa Federasi Rusia terlibat dalam tragedi ini, dalam tindak kriminal ini," tambahnya.

Westerbeke mengatakan tiga tertuduh warga Rusia tersebut memiliki latar belakang militer dan intelejen.

Igor Girkin (48) adalah mantan kolonel di Badan Keamanan Federal Rusia (FSB), Sergei Dubinsky (56) pernah menjadi staf Dinas Intelejen Militer Rusia, dan Oleg Poelatov (52) adalah mantan tentara di unit komando khusus yang dikenal dengan nama GRU. Sementara seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko (47) menurut Westerbeke tidak memiliki latar belakang militer.

Inilah empat orang yang dituduh bertanggung jawab menyediakan tempat peluncur rudal yang digunakan menembak jatuh MH17. (Foto: Reuters/Eva Plevier)

Baca juga: Penembak Pesawat Malaysia Airlines MH17 Akan Diadili di Belanda

Walau JIT menuduh keempat orang ini bertanggung jawab membawa peluncur rudal ke kawasan tersebut, mereka belum bisa mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab menembakkan rudal ke pesawat nahas itu.

"Kami memperkirakan bahwa kami masih akan bisa mengumpulkan lebih banyak bukti dan lebih banyak tertuduh." kata Kepala Polisi Belanda Wilbert Paulissen.

Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17 sedang dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur di bulan Juli 2014, ditembak oleh separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina Timur. Seluruh 298 orang yang berada di dalam pesawat tewas termasuk 38 warga Australia.

Sebuah tim penyelidik internasional dari Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina tahun lalu menyimpulkan bahwa militer Rusia memainkan peran penting dalam menyediakan rudal itu kepada pihak separatis. Rusia membantah keras terlibat dalam insiden tersebut.

Tahun lalu, Moskow menyalahkan pihak Ukraina atas insiden tersebut, dan mengatakan rudal itu dikirim ke Ukraina di masa Soviet dan tidak dikembalikan ke pihak Rusia.

Penulis :
Noor Pratiwi