Asteroid 10 Kaki dengan Energi Setara 5 Kiloton TNT Hantam Puerto Rico

Pantau.com - Para astronom mengkonfirmasi asteroid sepanjang 10 kaki menghantam Bumi dan mendarat tepat di selatan Puerto Rico pada 22 Juni. Hantamannya menghasilkan energi yang setara dengan sekitar 3 hingga 5 kiloton TNT.

Menurut EarthSky, yang dilansir dari Sputnik, Kamis (27/6/2019), dampak besar terlihat disekitar 170 mil selatan Pulau Pesona yang dilanda badai.

Meskipun jumlah energi yang tinggi dari batu luar angkasa tersebut, beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu.

Baca juga: Tahun ini Bumi akan Dihantam Asteroid Sebesar Patung Liberty

Here is the event captured by the GLM. It shows that it was detected just south of Puerto Rico. here is the link to the RAMMB slider: https://t.co/4tYPyk6GmB pic.twitter.com/JeZV7XDKZF

— Frankie Lucena (@frankie57pr) 25 Juni 2019

Asteroid 2019 MO itu juga meninggalkan fakta mengejutkan. Selain tampilan seperti kembang api berasal dari batu, asteroid itu sudah terdeteksi sebelum dampaknya. 

Astronom Peter Brown mencatat, sebuah stasiun infrasonik yang berlokasi di Bermuda berhasil mengambil gelombang udara yang dihasilkan oleh batu terbang setelah masuk ke atmosfer Bumi. Kebetulan, itu juga terdeteksi oleh Sistem Peringatan Terakhir dampak-Asteroid Terestrial di Hawaii.

Gelombang udara yang dihasilkan oleh batu terbang setelah masuk ke atmosfer Bumi. (Twitter/@pgbrown)

Baca juga: Video Nasa Persiapkan Kedatangan ‘Dewa Kekacauan’ di Tahun 2029

Per astronom amatir Ernesto Guido, hanya ada empat insiden di mana asteroid telah diamati sebelum dampaknya. "Pertama kali terjadi adalah dengan asteroid 2008 TC3, yang kedua dengan asteroid 2014 AA, [dan] yang ketiga adalah 2018 LA yang berdampak pada Bumi pada 02 Juni 2018," Guido menjelaskan dalam posting blog.

"Benda lain yang memengaruhi ruang ditemukan sebelum masuk atmosfer adalah WT1190F tetapi diduga merupakan puing-puing ruang, mungkin modul injeksi translunar Lunar Prospector."

Para ahli di Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS telah mengindikasikan bahwa peristiwa yang mirip dengan jatuhnya asteroid setiap 2 tahun sekali.