HOME  ⁄  Internasional

Terkuak, Komandan Syiah Irak Beri Informasi ke CIA Lewat WhatsApp

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Terkuak, Komandan Syiah Irak Beri Informasi ke CIA Lewat WhatsApp

Pantau.com - Sebuah info penting bocor ke media soal Hizbullah Brigade, sebuah kelompok paramiliter Syiah Irak yang berperang melawan AS dan Daesh ISIS.

Disebutkan, Mayjen Mahmoud al-Falahi, komandan Komando Operasi Anbar di Irak barat telah menyampaikan informasi kepada seorang warga Irak yang bekerja untuk Badan Intelijen Pusat AS.

Kantor Berita Iran Fars, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (8/7/2019) mengatakan, percakapan rahasia al-Falahi dibocorkan oleh Kata'ib Hezbollah, yang juga dikenal sebagai Hizbullah Brigade Irak. Mereka merilis file audio dan tangkapan layar obrolan WhatsApp yang menurut kelompok itu menunjukkan komunikasi antara komandan tersebut dan agen CIA.

Baca juga: PBB: Kondisi Tak Manusiawi Kamp Pengungsi Suriah Picu 240 Anak Tewas

Informasi rahasia itu dikatakan terkait dengan Pasukan Mobilisasi Irak, sebuah pasukan paramiliter yang sebagian besar terdiri atas milisi Muslim Syiah Irak yang dibentuk pada Juni 2014 untuk memerangi Daesh.

Menurut analisis Fars, percakapan dengan agen CIA dilaporkan meminta al-Falahi untuk memberinya rincian tentang pangkalan-pangkalan Mobilisasi Populer di sepanjang perbatasan antara Irak dan Suriah, yang ia klaim akan menjadi sasaran serangan "oleh angkatan udara AS dan Israel. . "

Agen itu juga meminta al-Falahi untuk bertemu dengan pejabat militer dan intelijen AS di Erbil, sebuah kota di Kurdistan Irak, atau di pangkalan pasukan AS di al-Habaniyeh di Irak barat.

Al-Falahi dilaporkan memenuhi permintaan informasi, dan memberikan CIA koordinat rinci tentang pangkalan di provinsi al-Anbar, di mana ia menjabat sebagai komandan regional pasukan darat Irak.

Baca juga: Veteran Peleton Navy SEALs Bebas dari Tuduhan Kejahatan Perang

Dalam sebuah pernyataan tentang dugaan kebocoran, juru bicara Brigade Hizbullah Mohammad Mohie menuduh para diplomat AS berusaha menyelundupkan al-Falahi ke luar negeri.

"Kedutaan Besar AS harus dikutuk karena perannya di Irak dan juga pasukan AS. Kami telah berkonfrontasi dengan Washington sejak masuk ke Irak karena kejahatan yang dilakukan. Amerika tidak bisa dipercaya atau ditangani dengan baik," ujar Mohie.

Menurut al-Mayadeen, Kementerian Pertahanan Irak telah memerintahkan pembentukan komisi untuk menyelidiki rekaman. Di bawah hukum pidana militer Irak, spionase dihukum mati. Para pejabat AS belum mengomentari klaim Brigade Hizbullah. Kelompok ini ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh AS, UEA dan Jepang.

Penulis :
Widji Ananta

Terpopuler