
Pantau.com - Jerman telah menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengerahkan pasukannya ke Suriah sebagai pengganti militer AS di wilayah tersebut. Hal itu menggambarkan usulan tak konsisten dengan Berlin yang dikenal dengan kebijakannya.
Perwakilan Khusus AS untuk Urusan di Suriah, James Jeffrey telah meminta pemerintah Jerman untuk menyediakan pasukan sebagai pengganti militer AS yang saat ini ditempatkan di Suriah.
Permintaan khusus itu sebagai bagian dari persiapan Amerika Serikat yang akan melakukan penarikan militernya dari negara konflik itu.
Baca juga: Akhir April, Militer AS akan Tinggalkan Suriah
Tidak menunggu lama atas permintaan itu, Jerman dengan tegas mengatakan 'tidak' dan langsung menolak permintaan Amerika Serikat.
"Ketika saya mengatakan pemerintah membayangkan tetap berpegang pada langkah-langkah saat ini dalam koalisi anti-ISIS, ini tidak termasuk pasukan darat," kata juru bicara pemerintah Steffen Seibert dalam konferensi pers, dikutip Russian Times, Rabu (10/7/2019).
"Jerman telah lama membuat kontribusi yang signifikan dan diakui secara internasional untuk memerangi ISIS di Suriah," tambahnya.
Tanggapan itu bukanlah kejutan untuk Amerika Serikat. Jerman umumnya telah mewasapadai adanya intervensi militer langsung di Suriah. Pada Mei silam, Kanselir Jerman Angela Merkel meyakinkan publik bahwa Bundeswehr tidak akan berpartisipasi dalam tindakan militer di negara itu.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Kritik Kebijakan Trump Soal Penarikan Pasukan dari Suriah
Meski telah ditolak oleh Jerman, Jeffrey yakin bahwa sekutu AS lainnya akan berkomitmen untuk mengirim pasukan ke Suriah. Diplomat AS itu mengatakan kepada Defense One, bahwa ia mengharapkan sebuah terobosan perjanjian, yang akan mencakup kekuatan koalisi menggantikan pasukan AS saat mereka menarik diri dari Suriah.
Pasukan militer AS telah beroperasi di Suriah tanpa persetujuan dari pemerintah Suriah atau otorisasi PBB, yang disebut sama dengan pendudukan ilegal.
Suriah bersikeras bahwa kehadiran militer Barat di wilayahnya tidak sah, dan berjanji untuk membebaskan "setiap inci" negara dari pasukan asing yang tak diundang.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi