Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

MH17 Call for Justice: Mahathir Tolak Laporan Belanda yang Salahkan Rusia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

MH17 Call for Justice: Mahathir Tolak Laporan Belanda yang Salahkan Rusia

Pantau.com - Malaysia menyatakan tidak dapat menerima laporan dari penyelidikan yang dipimpin Belanda dalam penembakan jatuhnya MH17, dan menyatakan penyelidikan tidak menegakkan kebenaran, demikian pernyataan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

"Mereka sebenarnya belum melihat penyebab kecelakaan dan siapa yang bertanggung jawab, tetapi mereka sudah memutuskan bahwa pelakunya adalah Rusia. Kami tidak dapat menerima sikap seperti itu," ucap Mahathir dalam sebuah wawancara untuk dokumenter MH17 - Call for Justice yang dibuat oleh jurnalis Belanda, Max van der Werff.

Malaysian Airlines dengan penerbangan MH17 ditembak jatuh saat terbang di atas zona konflik di Timur Ukraina pada 17 Juli 2014. Semua penumpang dengan total 298 orang tewas. Pada saat itu, pasukan pemerintah Pro-Kiev tengah berperang melawan milisi pemberontak di wilayah Republik Rakyat Donetsk di daerah tersebut.

Baca juga: Mahathir: Tudingan ke Rusia Soal Penembakan Pesawat MH17 Itu Konyol

Mohamad menyatakan bahwa laporan itu tidak adil dan tidak biasa, karena Malaysia baru dimasukkan ke dalam tim investigasi bersama yang dipimpin Belanda (JIT) enam bulan setelah kecelakaan tersebut.

"Pesawat itu adalah milik kita, dan orang-orang di pesawat itu adalah warga Malaysia. Ini harusnya wajar jika Malaysia menjadi negara pertama yang harus terlibat dalam penyelidikan, tapi mereka (Belanda) mengabaikan kita, mengambil kotak hitam dan melakukan penyelidikan menyeluruh," jelas Mahathir, dikutip Russian Times, Jumat (26/7/2019).

Ia juga menambahkan, saat menjadi bagian dari oposisi di Malaysia, banyak yang menyalahkan Rusia atas tragedi yang dikatakannya bermotif politik, dan ia telah mempertahankan pandangannya, bahkan setelah menjadi kepala pemerintah pada 2018.

Baca juga: Rusia Dituding Dalang Penembakan MH17, Putin: Tidak Ada Buktinya

Untuk diketahui, Rusia juga tidak dimasukkan dalam penyelidikan JIT. JIT bersikeras bahwa penerbangan MH17 tembak jatuh oleh rudal dari sistem BUK Rusia yang melintasi Ukraina dan kemudian kembali ke basis di Rusia barat.

Para penyelidik baru-baru ini telah mengumumkan empat nama tersangka dalam serangan tersebut, yakni tiga orang warga Rusia dan satu orang Ukraina. Keempat orang itu akan segera dimasukkan ke dalam daftar internasional. Persidangan kasus MH17 dijadwalkan akan berlangsung di Belanda pada Maret 2020.

Penulis :
Noor Pratiwi