Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

SOS Perubahan Iklim: Alaska Capai Rekor Suhu Terpanas

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

SOS Perubahan Iklim: Alaska Capai Rekor Suhu Terpanas

Pantau.com - Perubahan iklim telah menunjukkan kehadirannya. Sebuah laporan pemerintah yang dirilis pada Rabu kemarin mengungkapkan bahwa negara bagian Alaska di Amerika Serikat (AS) tercatat memiliki rekor tahun terpanas pada 2019.

Negara bagian paling barat laut dari benua Amerika Serikat itu memiliki suhu rata-rata 0,1 derajat Celcius pada tahun 2019. Angka ini di atas rata-rata jangka panjang -3,3 derajat Celcius, demikian menurut Pusat Nasional Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional untuk Informasi Lingkungan dalam laporan tahunannya dilansir dari Al Jazeera, Kamis (9/1/2020).

Suhu rata-rata telah meningkat terus-menerus di Alaska dalam beberapa tahun terakhir, dengan empat dari enam tahun terakhir mengalami rekor kehangatan. Rekor rata-rata Alaska sebelumnya ditetapkan pada 2016.

Baca juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Masalah Kesehatan Global

Untuk pertama kalinya. di Anchorage, kota terbesar Alaska, suhu mencapai 32,2 derajat Celcius pada Juli kemarin. Sementara itu, negara-negara bagian tenggara, termasuk Georgia, Carolina Utara, Florida, Carolina Selatan, dan Virginia, masing-masing mengalami tahun terhangat.

Suhu rata-rata di AS yang berdekatan, 11,5 derajat Celcius adalah yang terendah sejak 2014. Tetapi masih lebih hangat dari 11,1 derajat Celcius untuk rata-rata seluruh abad ke-20.

Amerika Serikat juga mengalami tahun terbasah kedua di tahun 2019, dengan curah hujan tahunan 88,34 cm, 12,29 cm di atas rata-rata. Totalnya 0,46 cm kurang dari rekor yang ditetapkan pada 1973, menurut laporan tersebut.

Baca juga: Sekjen PBB: Perang Kita Melawan Alam Harus Berhenti

Midwest, Dakota Utara, Dakota Selatan, Minnesota, Wisconsin, dan Michigan masing-masing mengalami tahun terbasah mereka dalam catatan.

Laporan AS juga mencatat bahwa, dalam dekade terakhir, negara itu mengalami 119 bencana cuaca dan iklim di mana keseluruhan kerusakan dan biaya mencapai lebih dari satu miliar dolar, lebih dari dua kali lipat dari 59 bencana serupa yang dialami negara itu dalam dekade sebelumnya.

Penulis :
Kontributor NPW