
Pantau.com - Mahathir Mohammad kembali ditunjuk sebagai perdana menteri sementara yang baru pada Selasa (25/2/2020). Ia kembali sehari usai mengundurkan diri dari kepimimpinan yang membuat ketidakpastian politik di Malaysia.
Dilansir Reuters, pria berusia 94 tahuh yang menjadi perdana menteri tertua di dunia itu tidak berkomentar ketika tiba dengan mobilnya di kantor perdana menteri di Putrajaya.
Mahathir membubarkan seluruh kabinetnya Senin malam (24/2) setelah mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan menyetujui permintaan raja Malaysia untuk tetap bertahan sampai seorang penerus disebutkan.
Baca juga: Mahathir Mohamad Mundur Sebagai Perdana Menteri Malaysia
Pengunduran diri Mahathir memecah belah koalisi yang sudah rapuh dengan saingan lama termasuk Anwar Ibrahim, yang telah mencetak kejutan kemenangan pemilu pada platform anti-korupsi pada 2018, tetapi sejak itu justru menjadi tidak populer.
Belum diketahui berapa lama Mahatir akan menjadi perdana menteri sementra. "Bagi orang Malaysia, trauma ketidakpastian sulit untuk dilebih-lebihkan," tulis harian News Straits Times dalam sebuah tajuk rencana.
Krisis politik datang di waktu buruk bagi perekonomian Malaysia, usai pertumbuhan turun ke level terendah dalam satu dekade pada kuartal terakhir tahun lalu.
Baca juga: Mahathir pada Anwar Ibrahim: Koalisi Bertahan 1 Periode Saja, Jika...
Jaksa Agung Tommy Thomas mengatakan kepada wartawan, tidak ada batasan waktu berapa lama seseorang bisa bertahan sebagai pemimpin sementara, dan orang itu memiliki semua kekuatan perdana menteri penuh termasuk menunjuk kabinetnya sendiri.
Secara konstitusional, setiap anggota parlemen yang memimpin mayoritas di parlemen dapat mengajukan tuntutan untuk membentuk pemerintahan. Raja kemudian harus memberikan persetujuannya sebelum seorang perdana menteri akhirnya dapat dilantik.
- Penulis :
- Kontributor NPW