Pantau.com - Tingkat kematian akibat COVID-19 diprediksi 10 kali lebih tinggi dari yang disebabkan oleh influenza, demikian disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis (9/4).
Berbicara dalam konferensi pers misi terkait COVID-19 dari Jenewa, kepala WHO itu mengatakan bahwa sejauh ini, lebih dari 1,3 juta orang telah terinfeksi, dan hampir 80.000 orang telah kehilangan nyawa mereka.
Baca juga: WHO Soal COVID-19: China dan AS Harus Tunjukkan Kepemimpinan yang Jujur
"Pandemi ini lebih dari sekadar krisis kesehatan. COVID-19 membutuhkan respons semua pemerintah dan seluruh masyarakat," lanjutnya, demikian dikutip dari Xinhua, Sabtu (11/4/2020).
Dia menambahkan, dunia belum melihat kehancuran yang dapat ditimbulkan virus tersebut di negara-negara yang lebih miskin dan rentan. Tanpa bantuan dan tindakan yang cepat, negara miskin dan masyarakat yang rentan dapat mengalami kehancuran masif.
Baca juga: Infografis Daftar Negara di Asia dengan Rasio Tes COVID-19 Tertinggi
"Jendela peluang untuk mengendalikan virus ini di tingkat subnasional dan nasional di banyak negara sedang tertutup. Jumlah kasus infeksi di Afrika saat ini relatif kecil, tetapi COVID-19 berkembang dengan cepat," ujar Tedros memperingatkan.
"Seperti yang saya katakan dalam konferensi pers kemarin, kita harus 'mengarantina politisasi virus ini' di tingkat nasional dan global. Kita harus bekerja sama, dan kita tidak boleh membuang waktu," tambahnya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
