Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hingga Kini, 99 Nyawa Melayang Akibat Letusan Gunung Api Fuego Guatemala

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Hingga Kini, 99 Nyawa Melayang Akibat Letusan Gunung Api Fuego Guatemala

Pantau.com - Korban tewas akibat letusan Gung api Fuego Guatemala terus bertambah. Hingga kini, tercatat 99 orang telah meregang nyawa oleh letusan terparah yang terjadi di guatemala. 

Melansir AFP, Kamsi (7/6/2018), regu penyelamat hingga kini masih terus berusaha mencari sisa-sisa warga yang beum ditemukan. Semburan baru dari gunung berapi setinggi 3,763 meter (12.346 kaki) itu menjadi kekhawatiran besar tim penyelamat. 

Baca juga: Letusan Gunung Api Fuego Guatemala Telah Memakan 62 Korban Jiwa

Badan Ilmu Pengetahuan Forensik Nasional mengatakan dalam laporannya,telah menerima jenazah 99 orang tewas sebagai akibat dari letusan itu. Hanya 28 yang berhasil diidentifikasi.

"Kami sudah memiliki data dengan nama dan lokasi di mana ada orang yang hilang dan jumlah itu 192," kata Kepala Badan Manajemen bencana Guatemala Sergio Cabanas.

Para ahli memperingatkan bahwa hujan deras di daerah itu dapat memicu longsor karena aliran besar lumpur vulkanik. Volcanologists mencatat gunung berapi itu meledak beberapa kali dalam satu jam pada hari Rabu, yang menghasilkan kolom abu abu yang tinggi dengan ketinggian 4.700 meter (15.500 kaki).

Baca juga: Gempa 5,2 SR Guncang Guatemala Pasca Letusan Gunung Api Feugo, Total 38 Meninggal

"Ledakan itu menghasilkan longsoran moderat yang memiliki jarak perkiraan 800 hingga 1.000 meter," kata Lembaga Vulkanologi.

"Aktivitas ini terus berlanjut dan kemungkinan aliran piroklastik baru dalam beberapa jam atau hari berikutnya tidak dapat dikesampingkan, jadi disarankan untuk tidak tetap berada di dekat area yang terkena dampak," katanya.

Pekerja darurat harus menghentikan sementara pencarian mereka Selasa malam setelah letusan baru memicu tanah longsor.

Ratusan orang dievakuasi dari tujuh komunitas di daerah Escuintla dekat puncak, karena penduduk yang panik bergegas ke mobil mereka untuk melarikan diri, menyebabkan lalu lintas kacau.

Penulis :
Widji Ananta