
Pantau.com - Kekhawatiran meningkatnya tindak kejahatan serta potensi kerusuhan pascapemilihan presiden di Amerika Serikat mendorong sejumlah warga sipil di New York City menyewa jasa pengawal atau bodyguard untuk perlindungan diri.
Melansir dari The Wall Street Journal, David Yorio, salah satu pemilik Citadel Security Agency, mengatakan perusahaannya telah menerima lebih banyak permintaan dari warga sipil berpenghasilan tinggi dan pelancong bisnis yang khawatir akan keselamatan mereka.
"Kami mencatat peningkatan panggilan dari orang-orang yang mengatakan, 'Saya sedang terbang ke New York untuk menghadiri pertemuan, dan saya ingin dijemput di bandara lalu dikawal ke tempat pertemuan hingga kembali lagi'," kata Yorio.
Baca juga: Ini 5 Daftar Orang Tajir yang Berada di Belakang Kemenangan Joe Biden
Sementara beberapa orang lainnya mencari perlindungan untuk kegiatan sehari-hari mereka, katanya.
"Beberapa permintaan itu sesederhana, 'Saya ingin seseorang mengawal saya ke toko bahan makanan dan kembali'."
Menurut Departemen Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD), angka pembunuhan di kota itu selama 10 bulan pertama tahun 2020 naik 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan insiden penembakan pada Oktober meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan perampokan meningkat 32 persen.
Baca juga: Kebijakan Perdagangan Biden akan Membidik China, Merangkul Sekutu
Wali Kota New York City Bill de Blasio mengakui bahwa peningkatan angka kejahatan ini menjadi tantangan bagi kota tersebut. Namun, dia menunjukkan adanya kemajuan mencakup sejumlah besar penangkapan terkait kepemilikan senjata dan penurunan jumlah kasus pembunuhan secara keseluruhan berdasarkan perhitungan tahunan pada Oktober, kata laporan itu.
rn- Penulis :
- Adryan N