Pantau - Grup idola K-pop tuna rungu pertama, Big Ocean, merayakan ulang tahun pertama debut mereka pada 20 April yang bertepatan dengan Hari Penyandang Disabilitas.
Perayaan ini juga menjadi momen comeback mereka lewat mini album kedua bertajuk Underwater, seperti diumumkan oleh agensi mereka, Parastar Entertainment.
Album Underwater resmi dirilis di berbagai platform musik pada pukul 18.00 waktu Korea.
Subjudul album ini adalah Embracing the Black Ocean, yang membawa pesan bahwa setiap orang memiliki sisi terdalam yang gelap layaknya samudra.
Melalui album ini, para anggota menggambarkan perjalanan mereka dalam menyadari bahwa mereka adalah “putri duyung” dan membangkitkan naluri terdalam mereka.
Total terdapat empat lagu dalam album ini: lagu utama ATTENTION, lagu solo SINKING dari PJ, FADE OUT yang liriknya ditulis oleh Chanyeon, dan END OF TIME.
Lagu utama ATTENTION bercerita tentang proses seseorang yang perlahan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya setelah menyadari identitas sejatinya sebagai "putri duyung".
Lagu ini juga menyampaikan kisah tentang godaan untuk tenggelam dalam emosi, mengikuti arus hati yang mendalam.
Anggota Ji Seok turut andil dalam pembuatan koreografi untuk lagu ATTENTION, memperkuat pesan personal dalam setiap gerakan tarian.
Dalam pernyataan resmi mereka melalui Parastar, Big Ocean menyampaikan: "Rasanya seperti baru debut kemarin, tetapi ini sudah hari jadi pertama kami. Kami rasa semua yang telah kami capai sejauh ini berkat Pado (nama fandom). Kami sangat bahagia selama kami aktif, dan ini adalah serangkaian hari yang ajaib. Kami akan menunjukkan sisi diri kami yang lebih baik di masa mendatang."
Tur Eropa Pertama Big Ocean: Sebarkan Pesan Lewat Musik dan Keberanian
Sebagai bagian dari comeback mereka, Big Ocean akan memulai tur Eropa pertama mereka yang juga bertajuk Underwater.
Tur ini mencakup lima kota besar di Eropa, dimulai dari Lausanne, Swiss pada 19 dan 20 April.
Selanjutnya, mereka akan tampil di Milan, Italia pada 23 April, diikuti London, Inggris pada 24 April.
Paris akan menjadi kota keempat yang dikunjungi pada 26 April, dan tur ditutup di Montpellier, Prancis pada 27 April.
Tur ini diharapkan menjadi sarana penyebaran pesan inklusif dan kekuatan melalui musik, sekaligus menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bermimpi dan berkarya.
- Penulis :
- Gian Barani
