
Pantau.com - Syuting film di luar negeri tentu memiliki aturan sendiri. Itu pula yang dialami Rano Karno saat menyutradarai sekaligus bermain pada Si Doel the Movie yang menjalankan syuting di Belanda.
Museum Tropen di Amsterdam merupakan salah satu lokasi syuting dari Si Doel the Movie. Rano menceritakan krunya sempat ditanyakan banyak hal oleh pengurus museum itu saat meminta izin untuk melaksanakan syuting.
"Museum itu salah satu museum terbesar di Belanda. Syuting di sana juga tidak mudah. Kita masuk saja gak boleh pakai tas. Kita mau syuting di sana aja pasti dicek. Sutradaranya siapa, filmnya apa," cerita Rano ditemui di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (16/7/2018).
Baca juga: Banyak Permintaan Film 'Si Doel' Tayang di Luar Negeri, Rano Karno: Bisa Babak Belur Kita
Sebagia sutradara, Rano pun harus menunjukkan data diri juga riwayat pekerjaannya. Aktor yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun langsung disambut baik ketika pengurus Museum Tropen mengetahui kalau Rano pernah menjadi Gubernur Banten.
Bahkan pengurus Tropen itu justru heran dengan Rano awal terjun sebagai aktor justru bisa menjadi gubernur.
"Setelah mereka lihat oh ternyata ini film bagus. Mereka lihat vitae saya pernah jadi duta UNICEF, gubernur lagi. Makanya dia nanya gimana bisa lu dari bintang film jadi gubernur," cerita Rano.
Tujuh puluh persen proses pembuatan Si Doel the Movie memang dilaksanakan di Belanda. Sementara sisanya baru di Jakarta. Rano menjelaskan kepergian tokoh Doel ke Belanda merupakan lanjutan cerita dari sinetron Si Doel Anak Sekolah sekuel keenam.
"Dia (Doel ke Belanda) bukan pengen sekolah. Tapi ada Sarah (pacar Doel) di sana. Jadi dulu di Si Doel enam itu kan Sarah pergi meninggalkan Doel karena marah Doel membela Zaenab yang keguguran," ucapnya.
Baca juga: Cornelia Agatha Kejar Skripsi Hingga ke Belanda
Pemilihan museum Tropen menjadi lokasi syuting juga lantaran di sana terdapat rumah bangunan tentang Indonesia.
"Kenapa Tropen? Karena di situ ada satu pavilun tentang Indonesia. Kalau tentang Batavia adanya di Leiden University, ada Museum Nusantara namanya," pungkasnya.
- Penulis :
- Gilang