HOME  ⁄  News

Pemprov Jakarta Siap Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Pemprov Jakarta Siap Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis
Foto: Ilustrasi Sekolah (iStock)

Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta siap melakukan uji coba ke 40 sekolah swasta yang bergabung dalam program "Pendidikan Gratis" untuk memenuhi hak anak-anak dalam memperoleh pendidikan 12 tahun.

"Gubernur juga sepakat di tahun ini kita trial (uji coba) dulu 40 sekolah gratis di wilayah-wilayah yang kondisinya banyak masyarakat menengah ke bawah dan tidak punya sekolah negeri," ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Ima Mahdiah, Rabu (12/3/2025).

Ima mengatakan bahwa 40 sekolah swasta yang terlibat akan diumumkan langsung oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, namun ia belum memastikan jadwal pastinya. Adapun, uji coba program pendidikan gratis ini akan diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu.

"Kami ingin adanya sekolah gratis, tapi secara bertahap. Karena kondisi keuangan, kami harus bisa mendistribusikan bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kalau misalkan mau kita geser pelan-pelan dulu," kata Ima.

Baca juga: Ini Alasan Pramono-Rano Pilih 40 Sekolah Swasta Gratis untuk Percontohan

Program pendidikan gratis ini merupakan salah satu dari 40 program prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Terlebih, pelaksanaannya semakin relevan mengingat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025 akan segera berlangsung, yakni pada 20 Mei hingga 5 Juni 2025.

Sebelumnya, Komisi E Periode 2019-2024 bersama Pemprov Jakarta telah menandatangani perjanjian pelaksanaan sekolah gratis pada 23 Agustus 2024. Program tersebut merupakan bentuk nyata keseriusan Pemprov Jakarta memenuhi hak anak mem­peroleh pendidikan 12 tahun.

Hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun Tahun 2006 tentang sistem pendidikan. Dinas Pendidikan Jakarta juga akan menggandeng 2.900 sekolah swasta mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penulis :
Laury Kaniasti