HOME  ⁄  Lifestyle

Fenomena Adopsi Spirit Doll, Kemenag: Bertentangan dengan Nilai Tauhid

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Fenomena Adopsi Spirit Doll, Kemenag: Bertentangan dengan Nilai Tauhid

Pantau.com - Belakangan ini, boneka arwah atau spirit doll sedang digandrungi. Sejumlah publik figur mengikuti tren adopsi boneka arwah yang disebut-sebut bisa mendatangkan hoki. Boneka yang dimiliki para selebritas Tanah Air menyerupai bayi, diperlakukan layaknya manusia.

Sebut saja Ivan Gunawan, Ruben Onsu, Soimah, Nora Alexandra, Roy Kiyoshi, hingga Celine Evangelista. Beberapa dari mereka terlihat membagikan momen saat merawat dan menyayangi bonekanya di media sosial.

Menanggapi fenomena itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Fuad Nasar, menyatakan hal ini bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan.

"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa," kata Fuad Nasar dalam keterangannya seperti dilansir kemenag.go.id, Rabu, 5 Januari 2022.

Dalam tinjauan moderasi beragama, menurut Fuad, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk yang berakal, harus dicegah.

"Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya," tegasnya.

Spirit doll atau benda apa pun tidak layak dipercayai membawa keberuntungan atau sebaliknya. Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tapi tidak boleh lebih dari itu.

Dia menegaskan, mempercayai adanya unsur gaib dalam boneka bisa mengarah pada perbuatan syirik. Apalagi, manusia sebagai makhluk yang memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan, tidak seyognyanya terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah.

Fuad menyatakan, dalam Al-Quran ditegaskan agar manusia hanya takut dan berharap kepada Allah, bukan kepada sesama ciptaan-Nya, apalagi benda yang dibikin oleh tangan manusia.

"Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya," ujarnya.

Fuad menjelaskan, di alam semesta hanya ada Allah Subhanahu wa Ta'ala, alam, dan manusia. Menyangkut hubungan ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak bisa memberi pengaruh supranatural terhadap kehidupan manusia. Alam tunduk kepada manusia sebagai khalifah Allah di bumi, sedangkan manusia dan alam tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Penulis :
Aries Setiawan