Pantau.com - Seorang ahli bedah senior Prancis, Emmanuel Masmejean, mendapat hukuman dan tuntutan disipliner setelah ia mencoba menjual rontgen dari seorang penonton konser yang tertembak dalam serangan tahun 2015 di aula musik Bataclan di Paris.
Dilansir dari situs Mediapart, pada hari Sabtu, ia menjual gambar rontgen tersebut sebagai karya seni digital, namun gambar tersebut dijual tanpa persetujuan pasien.
Gambar itu menunjukkan lengan bawah yang berisi peluru Kalashnikov dan dijual dengan harga sekitar 2.776 dolar (2.446 euro) di situs web OpenSea. Ia menjual gambar tersebut sebagai gambar NFT.
Kepala rumah sakit umum Paris, Martin Hirsch, menulis di Twitter pada hari Sabtu, ia membenarkan bahwa tuntutan pidana dan profesional akan diajukan terhadap ahli bedah tersebut atas tindakannya yang sangat memalukan.
"Tindakan ini bertentangan dengan praktik profesional, membahayakan kerahasiaan medis dan bertentangan dengan nilai-nilai kedokteran dan layanan publik," tulis Hirsch dalam pesan yang dikirim ke staf, yang dibagikannya di Twitter.
Saat dimintai komentar oleh Mediapart, Masmejean mengakui bahwa penjualan itu adalah sebuah kesalahan dan dia menyesal karena tidak meminta izin dari pasien tersebut.
Menurut penjelasan Masmejean di OpenSea, pasien tersebut mengalami patah tulang lengan kiri bawah dengan sisa peluru Kalachnikov di dalamnya.
Dia mengatakan kepada Mediapart, bahwa dia telah menarik penjualan foto rontgen tersebut, namun dikabarkan kalau gambar itu masih terlihat di OpenSea pada hari Minggu.
- Penulis :
- M Abdan Muflih
