
Pantau.com - Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) mengurungkan niat untuk mogok berjualan daging sapi di tengah lonjakan harga. Alasannya, tuntutan pedagang sudah dipenuhi oleh pemerintah.
"Alhamdulillah, akhirnya, ditemukan solusi-solusi yang saling menguntungkan semua pihak," ujar Ketua Jappdi Asnawi beberapa waktu lalu.
Pemerintah, sambung dia, mengupayakan penurunan harga sapi siap potong di tingkat feedloter dari Rp53 ribu-Rp54 ribu per kilogram menjadi Rp51 ribu-52 ribu per kg bobot hidup.
"Dengan ini, kami DPP Jappdi, menginstruksikan kepada seluruh anggota agar tidak mogok memotong dan berdagang daging sapi," imbuh Asnawi.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Jawa Barat Nandang Sudrajat juga menyebut belum ada informasi pedagang akan mogok massal di Bandung dan sekitarnya.
"Kalau untuk mogok massal sepertinya tidak karena dari asosiasi juga sudah ada imbauan agar tidak ada mogok. Artinya, tetap harus berjualan," jelasnya, Minggu (27/2).
Harga daging sempat mencapai Rp160 per KG. Muhammad (42) seorang penggemar rendang, mengaku senang pedagang daging batal mogok jualan.
"Kalo yang dagang daging mogok, saya khawatir harga sepotong rendang kegemaran saya naik, namun lebih gak mau atau takut sampai langka apalagi hilang di rumah makan minang," katanya kepada redaksi pantau.com, Rabu (2/3/2022).
"Pemerintah tolong tangani ini, ingat, berbagai cheef dunia mengatakan rendang adalah makanan paling enak di dunia," tandasnya.
- Penulis :
- Fadyl